YOYO SUPARYO SE MENANG MUTLAK DALAM PILKADES DESA NAGARAPAGEUH

oleh
oleh

Ciamis | Kontroversinews.- Pemilihan kepala desa serentak di kabupaten Ciamis hampir semua berjalan lancar. Salah satunya di desa nagarapageuh yang melaksanakan pemilihan kepala Desa, pada hari minggu kemarin. Pada saat pemilihan tersebut masyarakat berbondong-bondong datang ke TPS yang telah disediakan oleh para panitia. Masyarakat pun sangat antusias untuk memilih calon pemimpin di desa nagarapageuh, masyarakatpun harus memilih 2 calon yang ditetapkan panitia. Nomor urut 1. Abdul Kodir, sedangkan Nomor urut 2 Yoyo Suparyo SE.

Setelah pemilihan selesai panitia mulai menghitung hasil pemilihan yang disaksikan langsung oleh masyarakat, dalam perhitungan suara tersebut calon Nomor urut 1 mendapatkan suara 169, sedangkan Nomor urut 2 meraih suara 935. Dari 15008 Hak Pilih Tetap. Sisanya blanko kosong dan tidak hadir.

Dalam kemenangan yang diraih oleh Yoyo Media Kontroversi menyambangi di kediamannya, Yoyo Suparyo SE adalah Putra dari H. Johan Rohendi mantan Kepala Desa Nagarapageuh kec. Panawangan yang telah berakhir masa jabatannya. Dalam kesempatan tersebut Yoyo mengatakan saya sangat berterima kasih kepada masyarakat nagarapageuh yang telah memilih dan mempercayai untuk memimpin desa.

“Sayapun Insya allah akan berusaha sekuat tenaga dan pemikiran saya untuk memajukan desa Nagarapageuh 6 tahun ke depan,”katanya.

“Setelah saya dilantik nanti kami mempunyai program proritas di desa nagarapageuh salah satunya adalah saya akan melanjutkan RAPDES 2019 yang telah disepakati oleh kepala desa yang lalu. Dan saya juga akan mengadakan satu unit mobil ambulance desa karena ini sangat penting dimana pada saat masyarakat ada yang sakit bisa langsung di bawa ke puskesmas atau rumah sakit. Karena jarak puskesmas atau rumah sakit sangat jauh dari desa, jadi ini sangat penting untuk sarana di desa dan selanjutnya saya akan mendirikan warung desa atau koperasi desa ini penting untuk menampung hasil panen para petani baik padi ataupun hasil kebun dengan kapasitas harga yang memadai dan berpihak kepada petani.

Warung desa atau koperasi ini nantinya bisa mengantisifasi para tengkulak yang datang ke desa untuk membeli hasil panen masyrakat yang jauh sangat murah dan merugikan warga, namun semua program ini harus kerja sama dengan perangkat desa dan para lembaga desa. Jadi jangan hanya memikirkan pembangunan insprastruktur saja sedangkan perkembangan ekonomi tertinggal. Jadi semua ini harus berjalan dengan seimbang nantinya masyarakat akan lebih meningkat ekonominya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *