KAB.CIREBON (kontroversinews.com) – Tidak memiliki peralatan dan tenaga ahli untuk membangun billboard, membuat banyak pemerintah desa-pemerintah desa (pemdes) yang ada di Kabupaten Cirebon propinsi jawa barat memanfaat jasa pihak ketiga (pemborong las).
sSeperti gayung bersambut, pemdes butuh dan pihak ketiga hadir menawarkan jasa pembuatan billboardnya. tidak kira-kira, pihak ketiga yang hadir pada pembuatan billboard tersebut disinyalir lebih dari dua pihak.
Kehadiran mereka, jauh sebelum anggaran bantuan propinsi (banprop) Jawa Barat yang senilai Rp.135.000.000,- totalnya itu turun (cair). mereka hadir memanfaatkan kedekatan dan kepiawaian (keahlian), yang membuat para kepala desa (kuwu) dari pemerintah desa-pemerintah desa itu akhirnya mau menerima penawaran pembuatan billboard tersebut.
Selain faktor kedekatan dan keahlian, faktor dugaan adanya uang kembalian (cashback) juga yang membuat para kades/kuwu tidak mau “capek”.
tidak tanggung-tanggung, dari nilai Rp.17.500.000,- kades/kuwu diduga bisa menerima cashback atau uang kembalian sampai dengan nominal 3-4 jutaan per billboardnya. Walau tidak semua kades/kuwu sekabupaten cirebon yang memanfaatkan jasa pihak ketiga (pemborong las), tapi diyakini 90% dari jumlah desa sebanyak 412 desa memanfaatkan jasa pembuatan billboard dari pihak ketiga yang datang menawarkan kerjasama pembuatan dengan dugaan iming-iming uang kembalian/cashback tadi.
Salahsatu contoh, untuk desa-desa yang ada dikecamatan weru. memanfaatkan jasa pihak ketiga (tukang las) dipakai karena ada faktor kedekatan, dari hasil penelusuran wartawan media ini.kades-kades (kuwu) sekecamatan weru menggunakan jasa pihak ketiga (tukang las) setempat, yang ternyata diduga pihak ketiga tersebut seorang kepala desa juga yang dirumahnya mempunyai usaha las.