Kuningan (Kontroversinews).-Adanya Pemberitaan Bupati Kuningan Dr.Dian Rachmat Yanuar .M.SI bertemu dengan Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan(BP TASKIN) Budiman Sujatmiko, mendapat tanggapan serius dari Forum Komunikasi Gabungan Ormas & Lsm (FKGOL)Kuningan.
Rabu.26/3/2025.Di Sekre FKGOL Salah satu Ketua Lsm dari Gibas Resort Kuningan.Bung Manap Berkomentar Keras.
Kami(FKGOL) selaku bagian dari masyarakat Kuningan merasa sedih dan berduka cita atas predikat Kabupaten Kuningan masuk Kabupaten miskin Extrem.
Usaha Bupati Kuningan Dr.Dian Rachmat Yanuar .M.SI yang berupaya keras menyelesaikan kasuistik miskin extrem di Kuningan , dengan melakukan berbagai upaya cara dalam menyelesaikan Kasuistik miskin extrem di kuningan,saya apresiasi bagus.
Namun perlu di kaji,analisa,investigasi lagi benarkah Kuningan masuk Kabupaten Miskin Extrem,karna kalau melihat kriteria dari pemerintah pusat ,yang masuk kategori miskin extrem itu diantaranya :masyarakatnya berpenghasilan di bawah standar kemiskinan.
Tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar,yakni kebutuhan akan rumah layak,air bersih,sanitasi,kesehatan,pendidikan ,sarana informasi yang layak.
Penghasilan dan kebutuhan hidup tidak lebih dari 10750 perhari /300.000 perbulan.”ungkapnya”
Masih kata Bung Manap Menambahkan.Saya rasa itu berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat Kuningan yang rasa mereka rata rata berpenghasilan cukup,sarana air bersih memadai,rumah rumah di atas layak huni,sanitasi bagus,sarana pendidikan bagus,informasi dapat di akses bagus dll.
Kami (FKGOL) juga merasa kaget waktu di zaman Bupati lama Kuningan mendapat Predikat miskin Exrem no 2 di Jawabarat.
Dan berbagai upaya pemerintah Daerah telah di lakukan waktu itu,dengan anggaran yang cukup besar juga,apalagi berbarengan dengan anggaran Covid 19 Kabupaten Kuningan yang cukup pantastis.
Menurut Data yang Kami punya dari Kementrian Keuangan,salah satunya tahun 2023 saja Kuningan mendapat anggaran Fiskal sebesar Rp.12.750.000.000,yang mana banyak di pergunakan untuk menanggulangi kasuistik Kemiskinan di Kuningan.
Tapi setelah kami uji petik oleh tim investigasi FKGOL ke beberapa SKPD yang menerima alokasi anggaran,ternyata mereka kompak tidak menerima dan bingung anggaran yang mana,padahal jelas jelas ada pelaporanya ke Kemenkeu.
Ini baru satu anggaran,belum sumber anggaran yang lainnya juga,kita bisa lihat pembelian RS Citra Ibu yang menelan anggaran Puluhan miliar,jadi apa dan buat apa sekarang ,cuman ngabisin duit rakyat aja.”geramnya”
Kami(FKGOL) akan terus mengawal setiap Kebijakan Pemerintah Daerah(Pemda) agar promasyarakat Kuningan,kami tidak ingin masyarakat Kuningan di jadikan objek dalam mengajul anggaran biar dapet bantuan dari pemerintah pusat,namun dalam pelaksanaannya hanya di jadikan venus projek yang mana anggaranya tidak dapat di rasakan oleh masyarakat Kuningan.
Karna kalau kita melihat kehidupan masyarakat Kuningan sebenarnya tidak layak di sebut Kabupaten miskin extrem,orang kehidupan di kampung aja masyarakatnya kebanyakan lebih dari cukup,itu mah data riset nya aja yang perlu di revisi biar benar.
Sekali lagi kami(FKGOL) dalam waktu dekat akan berkirim surat audensi ke DPRD Kuningan terkait kasuistik anggaran Pemda Kuningan yang diduga banyak kebocoranya 4 tahun ke belakang.
Kuningan itu kota indah,jalan jalan, tata kota dan pedesaan bagus,objek wisata,Cafe Resto banyak menjamur berdiri,toko moderen berdiri hampir di tiap Desa dan kecamatan,masyarakat Kuningan berpenghasilan bagus.
Jadi janganlah predikat Kabupaten Miskin Extrem di jadikan Jargon terus,kami sedih dan berduka cita mendengarnya.”pungkasnya. *** Uus.(boy)