KAB.CIREBON KONTROVERSINEWS.COM – Pesta demokrasi pemilihan pemimpin desa atau yang biasa disebut pilwu (pemilihan kuwu) sebutan untuk kepala desa yang ada diwilayah tiga Cirebon kabupaten Cirebon propinsi Jawa Barat tinggal menghitung hari.
Beberapa persiapan pelaksanaan sudah banyak dilalui. Dari proses pengadaan anggaran yang ditanggung oleh APBD kabupaten cirebon, kepanitiaan dari daerah, tingkat kecamatan, dan tingkat desa, hingga proses penjaringan bakal calon menjadi calon kepala desa (kades/kuwu) sudah terlampaui dan tinggal menunggu proses pemilihan yang akan dilaksanakan secara serentak bersama-sama di tanggal 21 november 2021.
Sebanyak 135 desa yang tersebar di 38 kecamatan dari 40 kecamatan yang ada dikabupaten cirebon ikut pada pemilihan kepala desa (kuwu) tersebut, dan hanya desa-desa yang ada dikecamatan astana japura serta kecamatan pabedilan yang tidak ikut pemilihan.
Dari 135 desa yang akan ikut proses pemilihan kepala desa (kuwu), ada salahsatu desa yang terletak diwilayah kecamatan sedong yakni desa windujaya. desa ini pun sudah memantapkan diri akan ikut dalam proses pemilihan kepala desa, namun dari kemantapannya tidak seperti bisa mantap.
Hal itu dipicu dengan adanya dugaan rencana pemungutan uang dapur atau uang meja atau uang patungan/urunan sebesar 5 juta per calon kades/kuwu, sementara desa windujaya di ikuti oleh 4 calon kepala desa. dugaan rencana uang patungan ini muncul dari salahsatu tim sukses salahsatu calon yang belum bisa disebutkan namanya disini, dia menuturkan bahwa rencana uang patungan yang sebesar 5 juta per calon tersebut keluar dari mulut pejabat sementara kades/kuwu.