Musim Pancaroba, Warga Jatim Diminta Waspada Angin Puting Beliung

- Pewarta

Sabtu, 10 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi angin kencang

Ilustrasi angin kencang

SURABAYA (Kontroversinews.com) – Jawa Timur (Jatim) saat ini menghadapi masa pancaroba dampak peralihan musim hujan menuju kemarau. Hal itu berpotensi terjadinya cuaca ekstrem seperti hujan deras disertai angin kencang, puting beliung hingga hujan es.

Plt Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Yanuar Rahmadi mengatakan, sekitar seminggu lalu, angin puting beliung menerjang Desa Pinggir Papas dan Desa Karang Anyar, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Peristiwa itu mengakibatkan tiga warga luka ringan akibat tertimpa puing bangunan.

“Angin puting beliung itu biasanya muncul saat peralihan musim. Baik kemarau ke hujan, maupun hujan ke kemarau,” katanya, Sabtu (10/4/2021). Dia menjelaskan, sebelum terjadinya puting beliung, sudah ada peringatan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG rutin mengumumkan daerah-daerah tertentu yang patut diwaspadai akan terjadi angin puting beliung. Selain Sumenep, wilayah lain di Jatim yang berpotensi terjadi angin puting beliung yaitu Probolinggo dan Jember.

Sementara itu, Kepala Stasiun BMKG Juanda Surabaya I Wayan Mustika mengatakan, cuaca ekstrem terjadi akibat adanya beberapa gangguan atmosfer. Saat ini Jatim telah memasuki masa pancaroba atau peralihan musim sehingga perlu diwaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem. “Akan terjadi hujan lebat, puting beliung dan angin kencang sesaat dari awan cumulonimbus,” kata Wayan.

Mengutip dari iNews, dia juga mengingatkan aktifnya pola tekanan rendah dan siklon tropis Seroja di Selatan Indonesia yang membentuk palung tekanan rendah memanjang dari barat ke timur. Hal ini menyebabkan adanya konvergensi (zona pertemuan angin) di Jatim. Menurutnya, aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang membawa massa udara basah ke wilayah Indonesia juga berpengaruh terhadap proses dinamika atmosfer Jatim. ***AS

Berita Terkait

Wali Kota Dorong TP PKK Hadirkan Inovasi dan Manfaat Nyata untuk Warga
Wali Kota Tegaskan Dukungan pada Revitalisasi dan Digitalisasi Pendidikan 2026
Sinergi Antardaerah, Pemkot Cirebon Dorong Efisiensi Distribusi Melalui Program Gapura Pangan
Pemkot Cirebon Ajak Masyarakat Wujudkan Kesehatan Dimulai dari Diri Sendiri
Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????
DPK APKLINDO Kota Cirebon 2025–2030 Resmi Dilantik, Wakil Wali Kota: Layanan Kebersihan Cerminan Wajah Kota
Pemkot Cirebon Dukung Perlindungan Hukum bagi Guru melalui Pendekatan Restorative Justice
Tebar 20 Ribu Benih Nila Melalui BUMDes Mina Macak Nawasena, Kuwu Desa Bandengan Perkuat Ketahanan Pangan.

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 11:27

Wali Kota Dorong TP PKK Hadirkan Inovasi dan Manfaat Nyata untuk Warga

Minggu, 16 November 2025 - 11:26

Wali Kota Tegaskan Dukungan pada Revitalisasi dan Digitalisasi Pendidikan 2026

Rabu, 12 November 2025 - 18:23

Pemkot Cirebon Ajak Masyarakat Wujudkan Kesehatan Dimulai dari Diri Sendiri

Rabu, 12 November 2025 - 12:36

Kinerja Kaban BPKAD Kuningan Dipertanyakan…….????

Selasa, 11 November 2025 - 18:50

DPK APKLINDO Kota Cirebon 2025–2030 Resmi Dilantik, Wakil Wali Kota: Layanan Kebersihan Cerminan Wajah Kota

Berita Terbaru