Kuningan, Kontroversinews | Beredar kabar mengenai rencana retret sejumlah pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) Kuningan yang disebut-sebut bertujuan untuk pembekalan, evaluasi diri, refleksi, penguatan kepemimpinan, perumusan pembangunan, perumusan kebijakan, serta memperkuat sinergitas dan koordinasi antarlembaga.
Namun, rencana ini memicu sorotan tajam dari berbagai pihak, salah satunya Forum Komunikasi Gabungan Ormas & LSM (FKGOL) Kuningan. Salah satu LSM yang tergabung dalam forum tersebut, yakni LSM Gibas, menyampaikan kritik keras melalui ketuanya, Bung Manap, pada Kamis (24/7/2025) di Sekretariat FKGOL.
“Aneh, di tengah krisis darurat APBD yang sedang terseok-seok, dan Pemda selalu lantang menyuarakan efisiensi anggaran, justru muncul rencana retret pejabat. Ini jelas dibiayai dari uang rakyat, yakni APBD/APBN,” tegas Bung Manap.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengkonfirmasi langsung kepada salah satu pejabat di BKSDM Kuningan, Sdr. Dodi, yang membenarkan adanya rencana retret tersebut, yang akan dilaksanakan di kawasan Darma dengan anggaran mencapai Rp200.000.000.
“Luar biasa, uang rakyat dihambur-hamburkan hanya untuk retret pejabat. Padahal, masyarakat Kuningan sedang susah, kesulitan mencari penghidupan, dan angka kemiskinan masih tinggi. Sementara itu, pejabatnya malah merencanakan acara mewah dengan alasan pembinaan,” tambahnya.
Lebih jauh, Bung Manap menilai bahwa etika dan empati moral para eksekutif terhadap krisis daerah sudah nyaris hilang.
“Ibaratnya, ‘bodo amat rakyat mah’, yang penting pejabat nyaman dulu. Dana ratusan juta digunakan untuk makan enak, tidur nyaman, dan uang duduk, sementara rakyat menjerit,” katanya dengan nada kecewa.
Ia juga mempertanyakan urgensi kegiatan tersebut, mengingat selama ini setiap pekan Pemda sudah rutin menggelar rapat koordinasi.
“Apa urgensinya retret pejabat? Kan setiap minggu ada rapat koordinasi. Ini hanya gaya hidup pejabat yang dibungkus dengan dalih pembinaan. ‘Efisiensi’ hanya jargon belaka,” pungkas Bung Manap. ***