Banjir Citarum Masih Bersifat Sporadis

- Pewarta

Rabu, 28 Maret 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Majalaya, Kontroversinews.com – Dalam pertemuan dengan komunitas peduli bencana,  Yayasan Rancage Jaga Balai, dan kandidat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengenai penanganan bencana di Cekungan Bandung, terungkap bahwa penanganan bencana selama ini masih bersifat sporadis kepada pasca bencana saja.“

Penanganan bencana masih kepada bagi-bagi bantuan dan evakuasi saja, padahal Early Warning System (EWS) ini dapat menyelamatkan ribuan warga,” kata Denni Hamdani, Penasihat Yayasan Jaga Balai di Bale Rancage Jaga Balai, Jl. Cipaku, Majalaya Kabupaten Bandung, Rabu, 28 Maret 2018.

Menurut Denni, dalam penanganan bencana, pemerintah kita belum punya renkon (rencana kontijensi) dan renops (rencana operasi) tanggap darurat. “Selama ini malah kita yang bikin secara swadaya ke titik-titik rawan,” kata dia.

Yayasan Rancage  yang berdiri sejak 2014, memiliki 18 alat pencegahan bencana berbentuk Automatic Weather Station (AWL) dan Automatic Water Level Recorder (AWLR). Kedua alat tersebut dipasang di titik-titik rawan untuk memantau awan dan tinggi muka air.

Peralatan yang dibuat atas  kerjasama antara ITB dan Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat ini dalam keadaan siaga. Alat – alat tersebut memberikan informasi berharga kepada pusat komando Jaga Balai, yang memberikan informasi tindakan apa yang harus dilakukan dalam rencana kontijensi dan rencana operasi tanggap daruratnya.

Menanggapi hal tersebut, Ridwan Kamil mengusulkan agar dibuat sistem peringatan dini melalui aplikasi yang bisa disebar ke seluruh masyarakat rawan terdampak bencana.

“Saya  mengusulkan ada apps atau aplikasi  yang memonitor tentang air di Cekungan Bandung, setiap ada  informasi kenaikan permukaan air dapat diinformasikan melalui hp-nya masing-masing, sehingga warga bisa berinisiatif menyelamatkan diri dan harta bendanya lebih dini,” ujar Wali Kota Bandung yang meraih 310 penghargaan ini.

Menurut  Wali Kota Terbaik 2017 versi  Kemendagri ini, untuk mengantisipasi bencana banjir harus dibangun danau resapan di daerah-daerah hulu agar air tidak langsung turun hilir atau  daerah yang lebih rendah. “Danau-danau kecil harus dihidupkan lagi di desa-desa. Sehingga saat air mengalir bisa di parkir dulu, ” tukasnya.

Apa yang sudah diupayakan oleh Jaga Balai di Majalaya, kata Kang Emil, tinggal  disempurnakan dan diadaptasi di wilayah Cekungan Bandung lainnya di Jabar.

“Cara ini nanti diduplikasi di seluruh wilayah cekungan Bandung. Ihtiar yang saya lakukan adalah memastikan Perpres pengelolaan cekungan Bandung harus turun sehingga bisa mengatur  masalah kebencanaan secara taktis,” kata Paslon Gubernur Jabar nomor urut satu ini. (*)

Berita Terkait

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun
SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api
Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah
Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses
Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi
KARNAVAL BUDAYA HARUS SESUAI INSTRUKSI KEMENDAGRI
Lurah Panjunan dan BNI Kota Cirebon Bekerja Sama Melaksanakan Giat Pembuatan Kartu ATM Multi fungsi
PT. BRI Menjadi Kewaspadaan Bagi Nasabah

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:04

LPKN Soroti Dugaan Ketidaksesuaian Pelaksanaan Revitalisasi PKBM Atta Awun

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:45

SMSI Gelar Jumat Berkah, Bagikan 50 Paket Lebih Nasi Padang Ke Dhuafa, Ojeg dan Penjaga Perlintasan Rel Kereta Api

Jumat, 3 Oktober 2025 - 17:41

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:21

Dadang Supriatna Tuai Pujian, Program MBG Bandung Dianggap Sukses

Jumat, 3 Oktober 2025 - 13:45

Dugaan Monopoli Revitalisasi di SMAN 1 Asjap, Kepala Sekolah Bungkam Saat Diminta Klarifikasi

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41