KAPUAS HULU (Kontroversinews.com) – Banjir melanda Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Peristiwa ini menyebabkan terdampak banjir sekitar 1.147 KK/4.112 jiwa di Kecamatan Hulu Gurung; 649 KK/2.589 jiwa di Kecamatan Silat Hulu; dan 3.879 KK/6.537 jiwa di Kecamatan Boyang Tanjung, 190 KK/569 jiwa di Kecamatan Pengkadan, 118 KK/472 jiwa di Kecamatan Bunut Hulu, dan 182 KK/610 jiwa di Kecamatan Silat Hilir.
“Dari keseluruhan warga yang terdampak, BPBD Kabupaten Kapuas Hulu mencatat ada sebanyak 398 KK terpaksa harus mengungsi,” ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan resmi, Jumat (16/7).
Rincian warga yang mengungsi antara lain, 127 KK di Desa Nanga Luan, 89 KK di Desa Entebi, dan 182 KK di Desa Bongkong. Sebanyak 398 KK yang terdampak banjir terpaksa harus mengungsi.
Abdul Muhari menuturkan kerugian materiil sementara akibat banjir meliputi 961 unit rumah dan 55 unit fasilitas umum terdampak di Kecamatan Hulu Gurung.
Kemudian di Kecamatan Silat Hulu sebanyak 10 rumah roboh, 427 lainnya terendam, 25 fasilitas umum terdampak, 1 fasilitas pendidikan, 1 perpustakaan, 1 kantor desa, 2 masjid, 1 fasilitas kesehatan, 1 balai Posyandu dan 1 unit gedung serbaguna terdampak.
“Selanjutnya sebanyak 2.097 rumah dan 54 fasilitas umum terdampak di Kecamatan Boyan Tanjung. Kemudian ada 217 unit rumah dan 7 fasilitas umum terdampak di Kecamatan Pengkadan dan 150 unit rumah terendam di Kecamatan Silat Hilir,” ujarnya dilansir dari Cnn Indonesia.
Muhari menyebut kebutuhan mendesak dalam penanganan darurat antara lain perbaikan kerusakan fasilitas umum yang rusak, tempat pengungsian sementara, kebutuhan dasar pangan seperti makanan pokok, makanan siap saji, makanan tambahan, makanan pelengkap, MP ASI, air minum dan air bersih. ***AS