SOREANG | Kontroversinews – Koperasi Karyawan BPR Kerta Raharja terus berbenah untuk meningkatkan aset dan sisa hasil usaha (SHU) di tahun 2020. Saat ini, aset milik Puskopkar sudah mencapai lebih dari Rp 1 miliar.
Ketua Koperasi Karyawan BPR Kerta Raharja, Iwan Diana Setiawan, saat ditemui Kontroversinews di ruang kerjanya , Kamis ( 02/01/2020 ), mengatakan program yang paling menonjol dan menghasilkan aset dan SHU cukup signifikan berasal dari simpan pinjam anggota. Hasil dari simpan pinjam anggota tersebut bisa membiayai untuk pembelian gedung senilai Rp 350 juta.
“Simpan pinjam ini, kan, tetap kerjasama dengan BPR Kerta Raharja. Jadi kami alhamdulillah pada 2018 bisa membeli sebuah gedung,” ujarnya.
Sementara dari hasil catatan tahunan, kata dia, laba atau SHU koperasi di tahun 2019 meningkat sekitar 8 persen dibandingkan tahun 2018. Total SHU mencapai Rp 260 juta. Artinya pada tahun 2018, SHU Koperasi Karyawan BPR Kerta Raharja mencapai Rp 235 juta.
SHU tersebut, kata dia, akan dibagikan ke anggota, sebagian lagi untuk modal, dan sebagian lagi untuk penyisihan kerugian. Sebab, banyak anggota Koperasi Karyawan yang telah resign dan masih meninggalkan hutang pinjaman.
“Karena untuk menagihnya susah, jasi kami sebagian disisihkan untuk kerugian. Dengan begitu, kinerja koperasi akan sehat dan lebih bisa meningkatkan kesejahteraan anggota,” kata dia.
Meski begitu Iwan menyebut aset senilai Rp 1 miliar tersebut masih kecil. Akan tetapi, koperasi dibuat memang untuk kesejahteraan anggotanya. Jadi, SHU akan lebih diutamakan untuk kesejahteraan anggota.
Menurut Iwan, Koperasi Karyawan di tahun 2020 juga akan terus melakukan kerjasama dengan BPR Kerta Raharja dalam hal mendukung berjalannya program bank. Seperti program menabung Rp 20 ribu akan mendapat sejumlah paket sembako.
“Sembako yang dijadikan untuk reward ke nasabah BPR itu berasal dari kami. Kami membeli di distribusi, dan kami jual ke BPR. Nah program ini akan terus kami lakukan,” kata dia.
Iwan mengatakan, meski dukungan program bank keuntungan bagi koperasi kecil, akan tetapi anggota koperasi telah sepakat untuk membantu merangsang warga Kabupaten Bandung agar rajin menabung. ( Lily Setiadarma )