Unjukrasa Karyawan Pabrik Gula Telan Korban

- Pewarta

Senin, 1 Oktober 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Indramayu | Kontroversinews.- Sukra (56) Warga Desa LemahAyu, KecamatanKertasemaya, Kabupaten Indramayu, Dia merupakan salah satu korban jiwa yang akibat kena pukul senjata pada bagian perut sebelah kiri.

Akibat kena sasaran peluru karet pihak petugas kepolisian dalam aksi unjukrasa di Komplek Pabrik Gula Rajawali II Jati Tujuh-KabupatenMajalengka pada Kamis, 27 September 2018, sekiraPukul 09.00 WIB lalu.

Dalam aksi orasi ilmiahnya pengunjukrasa menuntut kepada Pihak PT. Rajawali II Pabrik Gula Jati tujuh selama 40 tahun lahan garapannya tidak pernah dibayar, sehingga masyarakat tani kesal dengan prinsip managemen perusahaan yang tidak mau membayar.

“Korban merupakan anggota dan partisan paguyuban DarmaAyu (PDA)-Losarang-Indramayu,” ujar Ahmad Syahrir (54) saudara korban, warga dari Desa Larangan Jambe-Kertasemaya-Indramayu.

Pada Kamis, 27 September 2018, korban tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indramayu di ruang/kamar jenazah selanjutnya untuk dilakukan Outopsi (Pemeriksaan Medis). Nampak hadir Kapolsek Sukagumiwang, Kompol I. Wayan Suarjana, SH, Kasat Intelkam AKP.Sudirodan, Kapolres Indramayu AKBP.Arief Fajarudin, S.IK, MH, M.AP.

Beberapa saat kemudian datang Ketua Organisasi Paguyuban Darma Ayu, H.Yosep Husein Ibrahim, SH.  didampingi isterinya mengatakan kepada pengantar jenazah, keluarganya, Anggota Badan Peneliti Independen KPN PA RI serta beberapa awak media.

“Masyarakat kecil menyampaikan aspirasinya seharusnya dikawal/dijaga dan diawasi bukan malah di santroni dengan tindakan kekerasan atau main pukul dengan kayu,” Ujar H. Ibrahim,SH.

Jika kasus ini dalam pemeriksaan medis, korban dinyatakan bahwa Sukra sebagai korban kekerasan pihak petugas kepolisian (Polres Indramayu dan Polres Majalengka) dipositifkan akibat penyakit asma.

“Kami tidak akan segan-segan kasus ini akan lanjutkan ke Propam Mabes Polri kemudian Dua Petinggi Polri pada masing-masing Polres harus bertanggungjawab atas kejadian yang memalukan dan tragis ini,” imbuhnya.

Mereka adalah masyarakat kecil yang membutuhkan kesejahteraan untuk keluarganya, seharusnya di pecahkan solusinya terutama pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka, pihak perusahaan termasuk jajaran aparat selaku petugas.

“Kejadian ini khususnya diperbatasan daerah Majalengka dan di Lingkungan Pemerintah Daerah Indramayu atau Wilayah Hukum Polres Indramayu ini jangan sampai terulang lagi,”ucap Ibrahim. (Asep A. Riyanto/Asep J)

Berita Terkait

Kodim 0614/Kota Cirebon, Satpol PP, dan Bea Cukai Gelar Operasi Gabungan Pemberantasan Rokok Ilegal
Peredaran Obat Terlarang di Karawang Kian Tak Terkendali, Diduga Ada Pembiaran Oknum APH
Relokasi PKL Bikin Sengsara, PMII dan Pedagang Demo Pemda Kuningan
Tragedi di RS Linggarjati: Bayi Meninggal, LSM Desak Bupati Ambil Tindakan
Obat Haram Merajalela di Karawang, Gubernur Jabar Diminta Turun Tangan
Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Hotel Talitakum Disorot Warga
AJB Sawah Warisan Disoal: Kakak Dilaporkan Adik, Pemerintah Desa dan Kecamatan Enggan Berkomentar
Langgar Izin Lingkungan, Tambang di Beber Disegel Polresta Cirebon

Berita Terkait

Jumat, 18 Juli 2025 - 07:32

Kodim 0614/Kota Cirebon, Satpol PP, dan Bea Cukai Gelar Operasi Gabungan Pemberantasan Rokok Ilegal

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:32

Peredaran Obat Terlarang di Karawang Kian Tak Terkendali, Diduga Ada Pembiaran Oknum APH

Kamis, 3 Juli 2025 - 11:13

Relokasi PKL Bikin Sengsara, PMII dan Pedagang Demo Pemda Kuningan

Minggu, 29 Juni 2025 - 13:31

Tragedi di RS Linggarjati: Bayi Meninggal, LSM Desak Bupati Ambil Tindakan

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:37

Obat Haram Merajalela di Karawang, Gubernur Jabar Diminta Turun Tangan

Berita Terbaru