RIAU (Kontroversinews.com) – Wanita hamil 8 bulan, Siti Hamidah (31), ditemukan tewas dalam Septic Tank di Riau. Keluarga bercerita tentang sikap mencurigakan suami Hamidah.
Adik kandung Hamidah, Siti Nur Hassanah (28), mengatakan keluarganya telah 20 hari mencari Hamidah setelah dinyatakan hilang pada 21 Mei 2021. Dia mengatakan suami Hamidah sempat ikut melakukan pencarian seolah dirinya ditinggal istri.
“Selama 20 hari kami mencari ke rumah si A, si C. Malah suaminya ini ikut satu mobil sama kita, seakan dia korban ditinggalkan istrinya,” ujar Nur kepada wartawan, Selasa (9/6/2021).
Nur menyebut dirinya datang ke rumah Hamidah di Km 9 Garuda Sakti, Kampar. Namun rumah itu dalam keadaan kosong karena ditinggal pulang kampung oleh suami Hamidah.
“Suaminya pulang kampung beberapa hari ini. Kita minta kunci dititipkan ke kita, tapi dia tak mau. Kita curiga dia lebih memilih menitipkan ke karyawannya. Kita geledah, tetapi tidak ada di rumah kakak (korban),” katanya.
Saat akan pulang, Nur dan keluarga tiba-tiba dihampiri karyawan suami Hamidah. Karyawan itu, katanya, mengaku sempat diminta menggali septic tank pada malam hari.
“Jadi pas kami mau pulang dicegat oleh karyawan suami kakak saya. Dia bilang pernah disuruh gali septic tank, katanya tersumbat, suruh gali malam hari,” ucap Nur.
Dari keterangan tersebut, keluarga mulai melakukan pencarian dan mencium bau tak sedap dari lubang galian septic tank. Keluarga kemudian melaporkan kepada perangkat desa dan Polsek Tapung untuk melakukan penggalian, Selasa (8/6), dan menemukan mayat Hamidah.
Polisi juga menyebut anak dan suami wanita hamil itu belum ditemukan. Kanit Reskrim Polsek Tapung Iptu Lambok Hendriko mengatakan suami dan ketiga anak Hamidah belum ditemukan.
“Bulan Mei lalu suami korban ditanya sama keluarganya, mana istrinya. Tapi dia jawab istrinya hilang sejak 21 Mei lalu,” kata Iptu Lambok dilansir dari detikcom, Rabu (9/6).
“Anaknya tiga, ditanya di mana dan suaminya juga jawab di tempat neneknya. Keluarga yang curiga cari, tetapi tidak ditemukan di tempat neneknya,” sambung Lambok.***AS