Jumlah Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang NTT Mencapai 62 Orang

- Pewarta

Senin, 5 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banjir bandang di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021). (Foto/iNews/

Banjir bandang di Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur, Minggu (4/4/2021). (Foto/iNews/

NTT (Kontroversinews.com) – Jumlah Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang NTT Mencapai 62 Orang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dampak dari cuaca ekstrem sejak Minggu 4 April 2021.

Wakil Bupati Flores Timur, Agus Payong Boli mengatakan, korban yang meninggal tersebut sebanyak 56 merupakan warga Desa Nelelalamadike Kecamatan Ileboleng, dan enam orang lainnya adalah warga Kecamatan Adonara.

Sementara empat orang lainnya yaitu di desa Oyangbaran Kecamatan Wotanulumado sebanyak tiga orang dan satu orang di Waiwerang masih dalam pencarian.

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan bencana (BNPB) mendata 44 orang meninggal dunia dan 24 lainnya masih belum ditemukan dalam bencana banjir bandang tersebut.

Data sementara hingga Senin (5/4/2021) pukul 05.00 WIB, tercatat 256 jiwa warga mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lainnya mengungsi di Balai Desa Nelelamadike.

Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini. Kedelapan desa tersebut yaitu Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng), Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Adonara Timur), Desa Oyang Barang dan Pandai (Wotan Ulu Mado), dan Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Adonara Barat).

Sedangkan kerugian materil masih tercatat rumah hanyut 17 unit, rumah terendam lumpur 60 unit, dan lima jembatan putus. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.

Dilansir dari Okezone, BPBD Kabupaten Flores Timur menghadapi beberapa kendala dalam mendukung upaya penanganan darurat karena akses utama melalui penyeberangan laut, sedangkan kondisi hujan, angin dan gelombang membahayakan pelayaran kapal. Di sisi lain, evakuasi korban yang tertimbun lumpur masih terkendala alat berat.***AS

Berita Terkait

Longsor Cilengkrang Murni Bencana Alam, Penanganan Sedang Dilakukan Bersama
Penjual Obat Obatan Tramadol Di Kota Sukabumi Semakin Merajalela, Terkesan APH Tutup Mata
Jaringan Korupsi Pendidikan yang Sulit Dibongkar!
Semburan Abu Vulkanik Gunung Marapi Setinggi 1 km Mengarah ke Selatan
Aktivitas Kegempaan Gunung Gede Meningkat, Masyarakat diimbau Tenang
Petugas Hotel Temukan Jasad Bayi saat Bersihkan Kamar
“Horeeee Bank Kuningan” Berbagi Bahagia Menjelang Lebaran”Buka Blokiran Tabungan Nasabah
Remaja Tunarungu  Tertembak di Mata, Keluarga Desak Polisi Usut Tuntas

Berita Terkait

Sabtu, 17 Mei 2025 - 16:04

Longsor Cilengkrang Murni Bencana Alam, Penanganan Sedang Dilakukan Bersama

Rabu, 30 April 2025 - 15:58

Penjual Obat Obatan Tramadol Di Kota Sukabumi Semakin Merajalela, Terkesan APH Tutup Mata

Sabtu, 26 April 2025 - 14:10

Jaringan Korupsi Pendidikan yang Sulit Dibongkar!

Sabtu, 19 April 2025 - 09:37

Semburan Abu Vulkanik Gunung Marapi Setinggi 1 km Mengarah ke Selatan

Jumat, 4 April 2025 - 11:30

Aktivitas Kegempaan Gunung Gede Meningkat, Masyarakat diimbau Tenang

Berita Terbaru