Jakarta (Kontroversinews) – Aktivitas Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terus meningkat dalam dua bulan terakhir. Gunung api tersebut kembali mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur sejauh 2.000 meter.
“Benar, pagi tadi terjadi awan panas guguran sebanyak satu kali sekitar pukul 05.06 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah selatan serta Amplitudo 120 mm dan durasi sekitar 197 detik,” kata Kepala Pos Pemantau Gunung Sinabung, Badan Geologi dan PVMBG Armen Putra, Rabu (25/2).
Armen menjelaskan teramati guguran abu vulkanik juga teramati dengan jarak luncur 500 hingga 1.000 meter mengarah ke timur, tenggara, dan selatan.
“Saat ini gunung terpantau jelas. Asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-400 meter di atas puncak kawah,” paparnya.
Menurut Armen saat ini status Gunung Sinabung masih berada di Level III atau Siaga. Mengingat aktivitas Sinabung yang masih tinggi, Armen meminta agar masyarakat menjauhi zona merah gunung tersebut.
“Masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara,” ungkapnya pada CNN Indonesia.
Selain itu, tambah Armen, masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar.
“Jika terjadi hujan abu, kami mengimbau agar masyarakat memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Selain itu amankan sarana air bersih serta bersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh,” katanya.***AS