Siak | Kontroversinews.com- Perayaan Cap Go Meh sebagai rangkaian peringatan Tahun Baru Tionghoa atau disebut Imlek di Kabupaten Siak, Riau tidak dilaksanakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Ketua DPC Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Siak, Harvianto di Siak menyebutkan, dibatalkannya perayaan Cap ago Meh yang akan dilaksanakan pada 2 Maret 2018 itu karena adanya musibah kebakaran yang terjadi pada kawasan pecinaan (Chinatown) pada Sabtu lalu (17/2).
“Sebenarnya persiapan untuk perayaan cap go Meh dari pihak pengurus Klenteng dan PSMTI Siak sudah 90 persen,” kata Harvianto, Selasa.
Dia katakan, berbagai persiapan sudah dilakukan seperti peralatan sound system dan juga mengundang artis (penyanyi) yang akan didatangkan dari Malaysia dan Jakarta.
“Dua artis dari negara Malaysia dan satu dari Jakarta sudah kita undang. Begitu juga dengan sound system, snack, dan lain-lainnya sudah mencapai 90 persen,” ucapnya.
Musibah kebakaran yang terjadi pada Sabtu dini hari melalap 54 unit bangunan berupa rumah toko, sewa dan bekas SMP yang ada di kawasan pecinaan atau pasar lama Siak yang berada di Kelurahan Kampung Dalam Kecamatan Siak.
Kampung cina itu sendiri sudah menjadi kawasan wisata karena letaknya yang tidak jauh dari istana Siak dan Klenteng Hock Siu Kiong yang jaraknya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Seluruh ruko berjejer rapi di kiri-kanan sepanjang dengan warna seragam bewarna merah.
“Kita masih dalam suasana duka akibat terkena musibah. Panitia menetapkan dan memutuskan untuk membatalkan perayaan cap go meh pada tahun ini,” jelasnya.
Diketahui Cap Go Meh atau Hokkien melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia.
Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama artinya Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam. Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.
Sumber: Antarariau.com