Desa Nagrak Kab Bandung Terpilih Jadi Pilot Project Desa Peternakan Terpadu Kemendes PDTT

- Pewarta

Minggu, 23 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Desa PDTT Abdul Halim bersama Bupati Bandung HM. Dadang Supriatana  pada giat peresmian pilot project Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan  di Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kab Bandung, Minggu (23/1). Photo Diskominfo

Menteri Desa PDTT Abdul Halim bersama Bupati Bandung HM. Dadang Supriatana pada giat peresmian pilot project Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan di Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kab Bandung, Minggu (23/1). Photo Diskominfo

KAB. BANDUNG Kontroversinews.com  — Desa Nagrak, Kecamatan Pacet terpilih menjadi lokasi pilot project Program Desa Peternakan Terpadu Berkelanjutan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT).

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar menuturkan, pilot project tersebut disiapkan di tujuh kabupaten yakni Kabupaten Bandung, Cirebon, Kebumen, Nganjuk, Jombang, Lumajang dan Kudus.

“Desa peternakan terpadu berkelanjutan ini dikelola oleh BUMDes Bersama dengan melibatkan lebih dari 50 desa dan sekitar 300 peternak, di lahan seluas 140.000 m2. BUMDes ini nantinya akan mengkoordinasikan potensi peternakan dari 5-10 desa yang menjadi anggotanya. Masing-masing BUMDes sedikitnya melibatkan 43 peternak,” ucapnya.

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar saat meresmikan Peternakan Terpadu BUMDes Bersama Waluya Balarea, Pacet, Minggu (23/1/22).

Gus Halim sapaan akrab Menteri Desa PDTT menjelaskan, ke tujuh BUMDes akan mengelola 20 ekor sapi yang dipadukan dengan budidaya 100 domba, 400 ekor ayam, dan budidaya 10.000 ikan air tawar. Usaha peternakan itu akan dipadukan dengan budidaya hortikultura organik di lahan 1.500 m2, dan pakan ternak di lahan 16.200 m2.
“Untuk BUMDes Waluya Balarea Kecamatan Pacet ini mengelola 436 ekor ayam. Jika sudah produktif maksimal, keuntungan mencapai Rp.7 juta perbulan. Kemudian biaya yang dikeluarkan untuk 10 sapi mencapai Rp. 160 juta, jika musim kurban nanti pendapatan yang dihasilkan BUMDes sekitar Rp. 250 juta. Belum lagi dari pupuk dan sayuran. Insya Allah ini akan memberikan harapan bagi masyarakat Indonesia,” katanya

Berita Terkait

KKN Moderasi Beragama di Desa Ciwidey, Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Promosikan Toleransi
Proyek Mega Ria Cikupa: Legalitas Tuntas, Pemanfaatan untuk PAD dan BUMDes
Monev Aset Desa, Langkah DPMD Kabupaten Bandung Wujudkan Transparansi dan Tertib Administrasi
Desa Sukawening Diapresiasi atas Transparansi Dana Desa 2025
Serang Kulon Rayakan Hari Jadi ke-41 dengan Pagelaran Budaya Spektakuler
Listrik Gratis untuk 90 Rumah di Desa Margamulya Lewat Sosialisasi Lisdes
Gunakan Dana Desa 2025, Pemdes Margamulya Genjot Pembangunan Infrastruktur
Bantuan Rp 1 Triliun untuk Desa: Di Balik Janji, Ada Pemangkasan?

Berita Terkait

Jumat, 25 Juli 2025 - 22:03

KKN Moderasi Beragama di Desa Ciwidey, Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Promosikan Toleransi

Minggu, 20 Juli 2025 - 22:08

Proyek Mega Ria Cikupa: Legalitas Tuntas, Pemanfaatan untuk PAD dan BUMDes

Minggu, 20 Juli 2025 - 18:35

Monev Aset Desa, Langkah DPMD Kabupaten Bandung Wujudkan Transparansi dan Tertib Administrasi

Minggu, 20 Juli 2025 - 18:32

Desa Sukawening Diapresiasi atas Transparansi Dana Desa 2025

Sabtu, 19 Juli 2025 - 15:20

Serang Kulon Rayakan Hari Jadi ke-41 dengan Pagelaran Budaya Spektakuler

Berita Terbaru