Tragedi di RS Linggarjati: Bayi Meninggal, LSM Desak Bupati Ambil Tindakan

- Pewarta

Minggu, 29 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews | Dugaan kelalaian medis di RSUD Linggarjati Kuningan kembali mencuat setelah seorang bayi warga Desa Gandasoli, Kecamatan Kramatmulya, meninggal dunia dalam kandungan akibat keterlambatan penanganan medis. Kejadian ini langsung menuai perhatian publik dan dorongan agar Bupati Kuningan segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelayanan rumah sakit tersebut.

Andi, suami dari Irmawati—pasien yang mengalami kejadian nahas tersebut—menyampaikan kekecewaannya atas pelayanan medis RS Linggarjati. Ia menuturkan bahwa istrinya dibawa ke IGD dalam kondisi ketuban sudah pecah dan mengeluarkan banyak cairan, namun langsung diarahkan ke ruang rawat inap tanpa tindakan darurat.

“Istri saya dibawa dari IGD ke ruang rawat inap, padahal ketuban sudah pecah. Tindakan sesar baru dilakukan keesokan harinya. Sayangnya, saat operasi dilakukan, bayi kami sudah meninggal di dalam kandungan,” ujar Andi dengan nada sedih.

Andi menilai bahwa lambatnya penanganan medis menjadi faktor utama meninggalnya anak mereka. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang dan meminta pemerintah mengambil langkah tegas.

Sorotan tajam juga disampaikan oleh Bung Usep Satyanegara, Ketua LSM yang tergabung dalam Forum Komunikasi Gabungan Ormas & LSM (FKGOL) Kuningan. Dalam pernyataannya pada Minggu (29/6/2025) di Sekretariat FKGOL, Bung Usep menuding RS Linggarjati lalai dan lamban dalam merespons kondisi darurat pasien.

“Sudah jelas ketuban pecah dan cairan banyak keluar, itu artinya kondisi darurat. Seharusnya segera dilakukan operasi sesar malam itu juga, bukan menunggu sampai besok. Saat operasi dilakukan, bayinya sudah tidak bernyawa. Ini jelas bentuk kelalaian yang tidak bisa ditolerir,” tegasnya.

Lebih lanjut, FKGOL mendesak Bupati Kuningan, Dr. Dian Rachmat Yanuar, M.Si, untuk segera mengevaluasi kinerja manajemen RS Linggarjati. Bung Usep menekankan bahwa kasus ini telah mencoreng marwah Kabupaten Kuningan, terutama karena Bupati selama ini dikenal getol mendorong peningkatan etos kerja dan profesionalisme aparatur di lapangan.

“Apa yang disampaikan Bupati selama ini seolah hanya dianggap angin lalu oleh bawahannya. Ini menyangkut nyawa rakyat. RS Linggarjati adalah rumah sakit pemerintah, dan mereka digaji dari uang rakyat. Sudah seharusnya mereka bekerja profesional dan sepenuh hati,” tandas Bung Usep.

FKGOL menyatakan keprihatinannya atas insiden tersebut dan berharap Pemda Kuningan segera mengambil langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. ***

Berita Terkait

Obat Haram Merajalela di Karawang, Gubernur Jabar Diminta Turun Tangan
Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Hotel Talitakum Disorot Warga
AJB Sawah Warisan Disoal: Kakak Dilaporkan Adik, Pemerintah Desa dan Kecamatan Enggan Berkomentar
Langgar Izin Lingkungan, Tambang di Beber Disegel Polresta Cirebon
Diduga Sarat KKN, Proyek TPT Irigasi di Cibalung Dikerjakan Asal Jadi
Insiden Berdarah di Kuningan: Pengurus FWJ Dikeroyok Sekelompok Orang Diduga Ormas
Polda Jabar Berbela Sungkawa Atas Bencana Longsor di Galian C Gunung Kuda Cirebon
FKGOL Rapat Akbar Rencanakan Aksi Demo Demi Kuningan Maju

Berita Terkait

Minggu, 29 Juni 2025 - 13:31

Tragedi di RS Linggarjati: Bayi Meninggal, LSM Desak Bupati Ambil Tindakan

Kamis, 26 Juni 2025 - 15:37

Obat Haram Merajalela di Karawang, Gubernur Jabar Diminta Turun Tangan

Rabu, 25 Juni 2025 - 16:49

Diduga Jadi Sarang Prostitusi, Hotel Talitakum Disorot Warga

Selasa, 24 Juni 2025 - 19:27

AJB Sawah Warisan Disoal: Kakak Dilaporkan Adik, Pemerintah Desa dan Kecamatan Enggan Berkomentar

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:58

Langgar Izin Lingkungan, Tambang di Beber Disegel Polresta Cirebon

Berita Terbaru

REGIONAL

Bupati Kunjungi Warga Penderita Kanker Usus

Sabtu, 28 Jun 2025 - 09:27