Ruang Kelas SD GMIT dan SMP Satu Atap di Kupang Diobrak-abrik OTK

- Pewarta

Sabtu, 18 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto:Merdeka.com

Foto:Merdeka.com

KUPANG (Kontroversinews.com) – SD GMIT Oehani dan SMP Satu Atap Negeri 3 Taebenu di Desa Kuaklao, Kecamatan Tabenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) diobrak-abrik orang tak dikenal, Kamis (16/9) siang kemarin.

Sejumlah foto yang beberapa dan viral di media sosial menunjukkan, fasilitas sekolah seperti meja, kursi, buku-buku dirusak. Bahkan dalam foto nampak bendera merah putih pun dibiarkan jatuh di lantai.

Warga Desa Kuaklao, Simson Yunedi Tanu yang rumahnya tidak jauh dari sekolah tersebut menjelaskan, saat kejadian kampung mereka sepi ditinggal warga karena mengikuti ibadah pemakaman di kampung tetangga.

Menurut Simson, anak-anak menceritakan bahwa saat itu mereka melihat sebuah mobil parkir di depan sekolah.

Setelah itu dua orang turun memakai pakaian serba hitam serta bertopeng dan menanyakan kepada anak-anak, apakah benar yang mereka tuju SD GMIT Oehani.

Setelah mendapat jawaban yang benar, kedua orang tersebut berjalan masuk ke dalam sekolah, lalu merusak fasilitas di dalam kelas yang hingga saat ini, warga mengaku belum mengetahui motif dari kejadian ini.

“Kejadian sekitar jam 2 lewat ato jam 3 lewat. Kami pulang dari ibadah pemakaman baru anak-anak cerita. Katanya dua orang pake topeng dan masuk kasi rusak meja kursi di dalam kelas, anak-anak hanya dengar bunyi dari luar,” jelasnya, Sabtu (17/9).

Menurut Simson, saat kejadian seluruh siswa sudah pulang ke rumah masing-masing karena pemberlakuan sekolah tatap muka terbatas. Sebelum kejadian ada juga kegiatan dari sebuah LSM di sekolah tersebut, namun telah selesai.

Berita Terkait

SPPG Selacau Diminta Tingkatkan Kualitas Usai Insiden Keracunan
Warga Padamenak Geruduk Bale Desa, Desak Kades Mundur Diduga Kasus Asusila
Dana Insentif Stunting Rp5,4 Miliar Diduga Menyimpang, Pendiri KBB Desak Aparat Hukum Turun Tangan
Sekdes Windujaya Diduga Lakukan Pemukulan, Pemuda 17 Tahun Dilaporkan Jadi Korban
Warga Desa Lengkong Gembira, Usaha Bulu Ayam Ciganitri Resmi Dihentikan
Tragedi 28 Agustus, Komite Aksi Kuningan Sebut Gagalnya Kepemimpinan Politik
Obat Daftar G Dijual Bebas di Cilimus: Warga Resah, Hukum Tak Bertaji?
Kodim 0614/Kota Cirebon, Satpol PP, dan Bea Cukai Gelar Operasi Gabungan Pemberantasan Rokok Ilegal

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 16:54

SPPG Selacau Diminta Tingkatkan Kualitas Usai Insiden Keracunan

Rabu, 24 September 2025 - 07:55

Warga Padamenak Geruduk Bale Desa, Desak Kades Mundur Diduga Kasus Asusila

Sabtu, 20 September 2025 - 01:22

Dana Insentif Stunting Rp5,4 Miliar Diduga Menyimpang, Pendiri KBB Desak Aparat Hukum Turun Tangan

Senin, 15 September 2025 - 17:39

Sekdes Windujaya Diduga Lakukan Pemukulan, Pemuda 17 Tahun Dilaporkan Jadi Korban

Kamis, 4 September 2025 - 19:28

Warga Desa Lengkong Gembira, Usaha Bulu Ayam Ciganitri Resmi Dihentikan

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41