Tragedi 28 Agustus, Komite Aksi Kuningan Sebut Gagalnya Kepemimpinan Politik

- Pewarta

Senin, 1 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuningan, Kontroversinews | Komite Aksi Peduli Demokrasi Kabupaten Kuningan yang terdiri dari gabungan Ormas, LSM, serta komunitas ojek online menggelar aksi damai di depan Kantor Polres Kuningan, Minggu (31/8/2025) kemarin.

Aksi yang diikuti sekitar 400 peserta ini berlangsung tertib dan aman, tanpa diwarnai kericuhan sebagaimana terjadi di beberapa daerah lain.

Dalam orasinya, Ketua Barak, Nana Rusdiana, S.IP, menyampaikan keprihatinan atas carut-marutnya demokrasi pasca peristiwa Tragedi 28 Agustus 2025 yang menimbulkan korban jiwa.

“Peristiwa tersebut merupakan Tragedi Demokrasi sekaligus cermin kegagalan kepemimpinan politik dalam merawat ruang demokrasi,” tegas Nana.

Ia menambahkan, aksi damai yang digelar ini adalah bukti bahwa demokrasi masih ada, masih hidup, dan bisa berjalan tanpa kekerasan. Demokrasi sejati, menurutnya, adalah demokrasi yang menjunjung tinggi nilai, etika, dan prinsip-prinsip kebangsaan.

Kegiatan aksi ditutup dengan doa bersama untuk almarhum Affan Kurniawan, serta penyerahan pernyataan sikap berisi tujuh tuntutan kepada pihak terkait:

  1. Mengecam keras tindakan represif aparat keamanan.
  2. Mendesak pengusutan tuntas tragedi 28 Agustus 2025.
  3. Menghentikan segala bentuk arogansi dan tindakan represif aparat.
  4. Meminta semua pihak menahan diri demi menjaga keutuhan bangsa.
  5. Menuntut Ketua Partai mencopot anggota DPR RI yang dianggap memprovokasi serta memancing kekecewaan publik.
  6. Menegaskan bahwa tragedi 28 Agustus 2025 adalah Tragedi Demokrasi dan cermin kegagalan kepemimpinan politik dalam merawat ruang demokrasi.

Aksi damai ini berjalan lancar tanpa tindakan anarkis. Hal tersebut menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Kuningan cinta damai. Kondisi kondusif juga tak lepas dari terbangunnya komunikasi efektif serta sinergitas antara massa aksi dengan Polres Kuningan di bawah pimpinan AKBP Ali Akbar.

“Stabilitas Kuningan bisa terjaga berkat kerja sama yang baik,” pungkas Nana. ***

Berita Terkait

SPPG Selacau Diminta Tingkatkan Kualitas Usai Insiden Keracunan
Warga Padamenak Geruduk Bale Desa, Desak Kades Mundur Diduga Kasus Asusila
Dana Insentif Stunting Rp5,4 Miliar Diduga Menyimpang, Pendiri KBB Desak Aparat Hukum Turun Tangan
Sekdes Windujaya Diduga Lakukan Pemukulan, Pemuda 17 Tahun Dilaporkan Jadi Korban
Warga Desa Lengkong Gembira, Usaha Bulu Ayam Ciganitri Resmi Dihentikan
Obat Daftar G Dijual Bebas di Cilimus: Warga Resah, Hukum Tak Bertaji?
Kodim 0614/Kota Cirebon, Satpol PP, dan Bea Cukai Gelar Operasi Gabungan Pemberantasan Rokok Ilegal
Peredaran Obat Terlarang di Karawang Kian Tak Terkendali, Diduga Ada Pembiaran Oknum APH

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 16:54

SPPG Selacau Diminta Tingkatkan Kualitas Usai Insiden Keracunan

Rabu, 24 September 2025 - 07:55

Warga Padamenak Geruduk Bale Desa, Desak Kades Mundur Diduga Kasus Asusila

Sabtu, 20 September 2025 - 01:22

Dana Insentif Stunting Rp5,4 Miliar Diduga Menyimpang, Pendiri KBB Desak Aparat Hukum Turun Tangan

Senin, 15 September 2025 - 17:39

Sekdes Windujaya Diduga Lakukan Pemukulan, Pemuda 17 Tahun Dilaporkan Jadi Korban

Kamis, 4 September 2025 - 19:28

Warga Desa Lengkong Gembira, Usaha Bulu Ayam Ciganitri Resmi Dihentikan

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41