Kontroversinews.com– Kepala Ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan mengatakan hingga saat ini belum ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa remaja dan anak-anak memerlukan vaksin booster Covid-19.
“Tidak ada bukti saat ini bahwa anak-anak yang sehat atau remaja yang sehat membutuhkan vaksin booster. Tidak ada bukti sama sekali,” katanya, dikutip dari Fox News, Sabtu (22/1/2022).
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Singapura baru-baru ini mengeluarkan rekomendasi pemberian vaksin booster untuk usia 12-17 tahun. Vaksin booster diberikan dalam waktu 270 hari setelah menerima dosis kedua.
“Vaksin booster perlu diberikan kepada kelompok usia 12-17 tahun segera untuk mempertahankan status vaksinasi penuh mereka,” bunyi pengumuman Kemenkes Singapura.
Bolehkah anak divaksin booster? Pemberian vaksin booster kepada kelompok usia 12-17 tahun ditegaskan berdasarkan rekomendasi Komite Ahli Vaksinasi Covid-19 Singapura. Program mulai dilakukan pada 14 Februari 2022.
Pada pelaksanaannya, Kemenkes Singapura menetapkan kelompok usia 16-17 tahun menjadi kelompok awal diberikan vaksin booster. Kemudian, diikuti mereka yang berusia 12-15 tahun setelahnya.
“Vaksin booster telah membantu meredam kasus Omicron dan ini menjadi penting untuk diberikan juga kepada usia 12-17 tahun dalam upaya mempertahankan perlindungan mereka,” tambah laporan Kemenkes Singapura.