Cirebon , Kontroversi news, Com. – Wakil Wali Kota Cirebon, Siti Farida Rosmawati, menegaskan bahwa pembinaan Gerakan Pramuka harus keluar dari zona formalitas. Hal ini disampaikan saat menghadiri Musyawarah Cabang (Muscab) Gerakan Pramuka Kota Cirebon Ke-13, Jumat (21/11/2025). Menurutnya, Pramuka bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi harus hadir sebagai sekolah karakter yang membekali generasi dengan etika, moral, dan ketrampilan hidup.
“Tentu saja, kita semua telah memahami bahwa Musyawarah Cabang ini bukan sekadar agenda rutinitas organisasi. Pembinaan Pramuka harus lebih dari formalitas. Libatkan teknologi, perkenalkan soft skill yang relevan, dan dorong inovasi berbasis kearifan lokal Cirebon. Ini tentang menyiapkan Generasi Emas 2045 yang tangguh, cerdas, dan berakhlak mulia,” ujarnya.
Muscab ke-13 ini menjadi momentum evaluasi kinerja Gerakan Pramuka Kota Cirebon lima tahun terakhir. Forum tertinggi di tingkat cabang ini membahas capaian program, jangkauan ke gugus depan, serta relevansi metode pembinaan dengan tantangan generasi masa kini. Wakil Wali Kota menekankan pentingnya telaah mendalam terhadap program yang sudah berjalan agar langkah ke depan lebih terarah dan efektif.
Selain evaluasi, Muscab juga menjadi ajang perumusan arah strategis lima tahun mendatang. Wakil Wali Kota mengingatkan perlunya program yang tidak hanya memperkuat karakter, tetapi juga mengintegrasikan literasi digital, kewirausahaan berbasis lokal, dan kepedulian lingkungan. Gerakan Pramuka harus menjadi benteng moral dan etika di tengah derasnya arus informasi yang kadang mengaburkan nilai-nilai kebaikan.
Dalam arahannya, Wakil Wali Kota menekankan pentingnya inovasi dalam pembinaan, termasuk pemanfaatan teknologi dan penguatan soft skill yang relevan dengan dunia kerja. Kegiatan Pramuka, menurutnya, dapat dimaksimalkan untuk mempromosikan pariwisata, mendukung UMKM, dan memperkuat identitas kearifan lokal Kota Cirebon.
“Dengan begitu, peserta didik tidak hanya cakap secara karakter, tetapi juga siap menghadapi tantangan ekonomi dan social,” tuturnya.
Muscab ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya keputusan strategis yang membawa Gerakan Pramuka Kota Cirebon ke arah lebih progresif dan berdampak nyata bagi masyarakat. Wakil Wali Kota menegaskan bahwa persatuan, tanggung jawab, dan tujuan yang jelas harus menjadi fondasi setiap keputusan.
“Musyawarah ini harus menjadi resolusi dan aksi nyata. Mari jalankan dengan penuh tanggung jawab, utamakan persatuan, dan fokus pada satu tujuan: memajukan Gerakan Pramuka dan Kota Cirebon,” tutupnya.
Andalan Binamuda Kwarda Jabar, Eka Novianto, hadir memberikan arahan yang memotivasi para pengurus dan anggota Pramuka. Menurutnya, program ini harus mampu mengantarkan Gerakan Pramuka menjadi organisasi yang menyelamatkan generasi di masa depan.
“Tugas kita adalah mendidik dan mengembangkan peserta didik, karena mereka adalah aset kita di masa depan. Mari rumuskan program yang akan dilaksanakan dengan potensi luar biasa yang kita miliki,” ujarnya.
(Susmiati)








