Warga Tewas Terkena Busur Saat Tawuran Kelompok warga Barukang dan Cambayya di Makassar

- Pewarta

Kamis, 25 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi tawuran

Ilustrasi tawuran

MAKASSAR (Kontroversinews.com) – Kelompok warga Barukang dan Cambayya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terlibat tawuran saling serang menggunakan busur panah dan batu. Tawuran warga ini disebabkan oleh adanya pemuda yang terkena busur hingga meninggal.

“Adanya korban yang dibusur dan meninggal itulah yang memicu terjadinya saling serang,” ujar Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP M Kadarislam saat dimintai konfirmasi detikcom, Rabu (24/3/2021).

“Tiba-tiba ada warga luar Cambayya masuk ke Cambayya, tiba-tiba membusur (korban Rani) dan tiba-tiba lari. Yang dibusur ini dibawa ke rumah sakit dan meninggal,” jelas Kadarislam.

Tewasnya Rani tersebut membuat warga Cambayya melakukan aksi balasan ke warga Barukang. Perang kelompok antar warga Cambayya dan Barukang pun pecah pukul 16.00 WITA, Rabu (24/3). Kedua kelompok yang terlibat saling serang busur panah hingga batu.

“Mereka (warga Cambayya menganggap pelaku pembusuran adalah) warga Barukang. Bahkan korban (meninggal) sempat katakan bahwa warga Barukang itu yang busur dia,” jelas Kadarislam.

Polisi yang hendak membubarkan aksi tawuran ini juga sempat menjadi korban. Salah seorang anggota polisi dari Polres Pelabuhan diketahui terkena anak panah di bagian lengannya oleh para pelaku di lokasi.

“Tadi waktu kita membubarkan, ada anggota kena busur tapi sekarang sudah gabung dengan kita,” kata Kadarislam.

Terkait kasus ini, polisi tengah melakukan penyelidikan pelaku penyerangan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia. Polisi telah mengantongi identitas pelaku dan masih melakukan pengejaran.

“Sudah kita kantongi mudah-mudahan secepatnya dapat diamankan tersangkanya,” tutur Kadarislam.

Mengutipp dari Detikcom, polisi masih berjaga di lokasi tawuran untuk mencegah tawuran warga susulan. Polisi juga masih melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat sekitar untuk sama-sama menahan warga tidak melakukan aksi tawuran.

“Sementara ini ktia tetap komunikasi, kordinasi dengan tokoh di cambaya untuk menahan diri tetapi oknum warga di Barukang,” sebut Kadarislam.***AS

Berita Terkait

SPPG Selacau Diminta Tingkatkan Kualitas Usai Insiden Keracunan
Warga Padamenak Geruduk Bale Desa, Desak Kades Mundur Diduga Kasus Asusila
Dana Insentif Stunting Rp5,4 Miliar Diduga Menyimpang, Pendiri KBB Desak Aparat Hukum Turun Tangan
Sekdes Windujaya Diduga Lakukan Pemukulan, Pemuda 17 Tahun Dilaporkan Jadi Korban
Warga Desa Lengkong Gembira, Usaha Bulu Ayam Ciganitri Resmi Dihentikan
Tragedi 28 Agustus, Komite Aksi Kuningan Sebut Gagalnya Kepemimpinan Politik
Obat Daftar G Dijual Bebas di Cilimus: Warga Resah, Hukum Tak Bertaji?
Kodim 0614/Kota Cirebon, Satpol PP, dan Bea Cukai Gelar Operasi Gabungan Pemberantasan Rokok Ilegal

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 16:54

SPPG Selacau Diminta Tingkatkan Kualitas Usai Insiden Keracunan

Rabu, 24 September 2025 - 07:55

Warga Padamenak Geruduk Bale Desa, Desak Kades Mundur Diduga Kasus Asusila

Sabtu, 20 September 2025 - 01:22

Dana Insentif Stunting Rp5,4 Miliar Diduga Menyimpang, Pendiri KBB Desak Aparat Hukum Turun Tangan

Senin, 15 September 2025 - 17:39

Sekdes Windujaya Diduga Lakukan Pemukulan, Pemuda 17 Tahun Dilaporkan Jadi Korban

Kamis, 4 September 2025 - 19:28

Warga Desa Lengkong Gembira, Usaha Bulu Ayam Ciganitri Resmi Dihentikan

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41