Siswa-siswi SMPN 2 dan 3 Margahayu Siap Hadapi PAT

oleh
oleh

Kab Bandung | Kontroversinews.- Baik siswa kelas 7,8 dan 9 SMPN 2 dan 3 Margahayu berdasarkan penelusuran langsung mereka sudah menyatakan siap untuk menghadapi PAT dan kelulusan yang akan disampaikan serta diselenggarakan pihak sekolah.

H. Dedy Muhamad kepala sekolah SMPN 2 Margahayu dan juga sebagai plt. Kepala SMPN 3 Margahayu karena kepala SMPN 3 memasuki masa pensiun H. Karso saat dihubungi kontroversinews.com melalui hubungan selulernya menuturkan, mulai hari ini (16/5) baik itu siswa SMPN 2 maupun SMPN 3 berdasarkan surat edaran pihak Disdik Kab. Bandung seluruhnya di Rumahkan dalam rangka menyambut Bulan suci Ramadhan 1439 H baru nanti untuk kelas 7 dan 8 akan masuk kembali pada tanggal 21 Mei yang langsung mengikuti penilaian akhir tahun ( PAT) hingga tanggal 26 Mei 2018.

“Siswa terlebih dahulu tengah melaksanakan Siraman Agamis dari Ustad. Gungun Supratina SPd (16/05 ) dan mulai hari ini seluruh siswa belajar dirumah, sedangkan untuk kelas 9 baik itu di SMP 2 maupun SMPN 3 lebih ditekankan agar mereka pada saat menerima kelulusan (28/05) untuk selalu dapat menjaga nama baik sekolah agar tidak melakukan pelampiasan kelulusan dengan mencoret coret pakaian seragam dan melakukan konvoi kendaraan turun kejalan, apalagi saat ini berada di bulan yang pemuh barokah dan suci,” ujar Dedy.

Dia menghimbau kepada seluruh orang tua siswa kiranya dapat menjaga dan mempersiapkan anak anaknya untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sementara diruang kerjanya Kepala SMPN 1 Margahayu H. Suherman saat ditemui menuturkan bahwa dirinya yakin untuk siswa-siswinya baik itu kelas 7 dan 8 serta kelas 9 saat ini sudah memasuki kondisi prima untuk menghadapi Penilaian Akhir Tahun ( PAT) yang dulu disebut dengan UKK (ulangan kenaikan kelas) dan untuk kelas 9 diutarakan Herman pihak sekolah tengah melakukan berbagai antisipasi terhadap siswa langsung dan orang tua siswa agar tidak mensikapi kelulusan dengan melampiaskan kegembiraan karena lulus dengan tindakan tindakan anarkis yang nantinya dapat merugikan seluruh pihak baik itu orang tua ataupun siswa itu sendiri.

“Marilah kita isi bulan Suci Ramadhan ini dengan kegiatan-kegiatan keagamaan dan kegiatan positif semoga harapan baik itu pihak sekolah maupun orang tua siswa dikabulkan Allah SWT,” ujar Herman. (AWING)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *