KUNINGAN, (Kontroversinews), – Pada tanggal 3 Februari 2025,sebuah peristiwa bersejarah terjadi di Gedung Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Sultan Sepuh Jaenuddin II Arianatareja dikenal dengan Pangera Kuda Putih dari Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon menghadiri undangan resmi dari Kementerian Sekretariat Negara.
Kedatangan beliau disambut oleh Jendral Dudung Abdurachman,Penasehat Khusus Presiden (PKP) urusan Pertahanan Nasional dan Jendral Wiranto,pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Kesultanan Cirebon,menandai kembalinya peran strategis Kesultanan dalam pembangunan nasional.
Kesultanan Cirebon :Warisan sejarah yang hidup.Kesultanan Cirebon bukan hanya simbol masa lalu,tetapi juga entitas yang memiliki peran penting dalam budaya ,ekonomi,dan sosial masyarakat Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut.Sultan Sepuh Jaenuddin II Arianatareja memaparkan signifikan Kesultanan Cirebon dalam sejarah Nusantara.
Beliau menunjukan bukti sejarah,berupa peta peninggalan kolonial Belanda yang mengakui wilayah Kesultanan Cirebon sebagai pusat kekuasaan lokal yang berpengaruh.
Dalam periode penjajahan.Cirebon merupakan wilayah jajahan yang di kategorikan wilayah dengan Klasifikasi VIP 1 oleh Pemerintahan Kerajaan Belanda.
Cirebon wilayah jajahan khusus yang tidak diperbolehkan orang dari luar masuk ke dalam dengan sembarangan begitu pula sebaliknya.
Jendral Wiranto memberikan apresiasi atas warisan sejarah ini,menegaskan bahwa Kesultanan memiliki peran penting dalam membangun identitas Nusantara.
“Bukti sejarah ini sangat berharga,sudah saatnya kita mengakui kembali Kesultanan sebagai bagian dari strategi kebudayaan nasional.”ujarnya”
Hal ini menunjukan bahwa Kesultanan Cirebon tidak hanya menjadi saksi sejarah,tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
Dukungan Pemerintah untuk Kesultanan Cirebon dalam pertemuan itu,pemerintah mendukung penuh terhadap Kesultanan Cirebon,beberapa poin utama yang dibahas meliputi :
Pelestarian budaya dan sejarah Kesultanan akan menjadi pusat pembelajaran budaya bagi generasi muda,menjaga warisan budaya agar tetap relevan di era moderen.
Pemberdayaan Ekonomi berbasis Kearifan lokal,pemerintah dan kesultanan bersepakat untuk mengembangkan sektor ekonomi kreatif berbasis warisan ,seperti Batik,kuliner,dan kerajinan khas Cirebon.
Penguatan Diplomasi Budaya Kesultanan akan menjadi mitra strategis dalam diplomasi budaya indonesia,memperkenalkan warisan Nusantara ke dunia internasional.
Penyelesaian polemik tanah Kesultanan,pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan status kepemilikan tanah Kesultanan yang di kelola oleh BUMN dan pihak lain,seperti Indocement Cirebon,Gunung kuda,Gunung peot,Kertajati,PLTU,Pertamina dan lain-lain.
Jendral Dudung Abdurachman menegaskan ,bahwa pemerintah ingin melihat Kesultanan Cirebon kembali mendapatkan tempatnya dalam sejarah dan pemerintahan moderen.”Ini bukan hanya simbol,tetapi juga soal kontribusi nyata untuk negara.”ujarnya”
Sinergi menuju Indonesia Emas 2045 .Kesultanan Cirebon bersama dengan Kesultanan dan kerajaan lain di Nusantara,memiliki peran strategis dalam mendukung visi misi Indonesia Emas 2045.
Sinergi antara pemerintah dan Kesultanan mencakup berbagai aspek,seperti:
1.Stabilitas sosial dan politik Kesultanan dapat menjadi mediator dalam konflik sosial,menjaga harmoni budaya dan mencegah radikalisme.
2.Pembangunan Ekonomi berbasis budaya,dengan mengembangkan UMKM berbasis budaya dan pariwisata.Kesultanan Cirebon dapat membantu meningkatkan perekonomian daerah.
3.Penguatan identitas nasional Kesultanan berperan dalam memperkuat rasa nasionalisme generasi muda melalui pendidikan sejarah dan budaya.
Pertemuan ini menandai awal dari babak baru bagi Kesultanan Cirebon,setelah bertahun-tahun berjuang.Suara Kesultanan akhirnya didengar pemerintah pusat.
Sinergi ini di harapkan dapat membangun kembali kejayaan budaya,menyelesaikan permasalahan tanah,serta memperkuat peran Kesultanan dalam pembangunan nasional.
Kesultanan Cirebon tidak hanya menjadi pelindung budaya,tetapi juga bagian dari solusi bagi pembangunan bangsa dengan dukungan pemerintah.
Kesultanan dapat berkontribusi secara nyata dalam mewujudkan cita -cita Indonesia Emas 2045,sinergi ini bukan hanya formalitas,tetapi langkah strategis untuk membangun fondasi sosial,ekonomi,dan budaya yang kokoh bagi Indonesia.
Kesultanan Cirebon adalah bagian tak terpisahkan dari sejarah dan masa depan Indonesia sehingga dengan sinergi yang kuat antara kesultanan dan pemerintah .Indonesia dapat memanfaatkan warisan budaya sebagai aset strategis untuk mencapai visi misi besar Indonesia Emas 2045.
Pertemuan ini menjadi bukti nyata bahwa Kesultanan dan kerajaan Nusantara memiliki peran penting dalam menjaga persatuan bangsa,melestarikan budaya,dan mendukung pembangunan nasional.
Di dalam pembicaraan.Sultan Sepuh Jaenuddin II Arianatareja juga memaparkan konteks jiwa bela negara yang sudah di miliki oleh masyarakat Kesultanan Kerajaan Nusantara.
Ini membuktikan Sultan Sepuh Cirebon terbukti sebagai sosok negarawan,semoga Sultan Sepuh Cirebon ini dapat terlibat menjadi jajaran kabinet pak Presiden Prabowo Subianto bersinergi bersama Negara menuju Indonesia Emas.
Uus(boy)