Kab. Bandung, Kontroversinews | Sedikit kisah perjalanan sosok Kepala Desa Nagrak, Suparman, yang kini tengah menjabat untuk periode kedua (2019–2027) setelah sebelumnya memimpin pada periode pertama (2013–2019).
Sebelum terjun ke dunia pemerintahan desa, Bapak Suparman dikenal sebagai aktivis kemasyarakatan, aktif di organisasi Angkatan Muda Siliwangi (AMS). Dari kiprahnya di organisasi tersebut, beliau banyak belajar tentang kepemimpinan, sosial, dan pelayanan masyarakat.
Pada tahun 2013, Suparman mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Nagrak dan berhasil terpilih. Berbekal semangat melanjutkan program kerja yang belum tuntas, ia kembali maju pada Pemilihan Kepala Desa tahun 2019 dan kembali meraih kemenangan mutlak.
Dengan gaya kepemimpinan yang merangkul seluruh komponen masyarakat, Suparman berhasil membawa perubahan nyata bagi Desa Nagrak. Salah satu keberhasilannya terlihat pada penanganan masalah sampah, yang semula menjadi keluhan masyarakat kini jauh lebih tertangani. Di sisi lain, pembangunan infrastruktur desa juga turut memberikan dampak positif terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya di sektor pertanian.
Secara geografis, Desa Nagrak memiliki potensi pertanian yang besar. Namun, akses jalan sebagai sarana transportasi hasil panen masih menjadi kebutuhan utama. Selain itu, bidang kesehatan masyarakat, serta kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya, juga menjadi perhatian serius dalam mewujudkan kesejahteraan sosial.
“Alhamdulillah, tahun 2025 ini kami mendapat kegiatan pembangunan renovasi Kantor Desa yang berlokasi di Jl. Salawi Wetan No.001 RT 01/02. Volume pekerjaan mencapai 240 meter persegi (dua lantai) dengan anggaran Rp239.700.000, melibatkan 87 orang pekerja, yang bersumber dari APBD Kabupaten Bandung Tahap 1 Tahun Anggaran 2025. Mudah-mudahan pembangunan ini segera rampung,” ujar Suparman, Jumat, 17 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Suparman menuturkan bahwa karakter masyarakat Desa Nagrak sangat unik, namun tetap menjunjung tinggi nilai kerukunan, gotong royong, dan kekompakan dalam membangun persatuan.
“Saya berharap ke depan Desa Nagrak yang berada di Kabupaten Bandung, Kecamatan Pacet, dapat menjadi rujukan bagi desa-desa lain dalam berbagai bidang. Semoga pula mendapat perhatian lebih baik dari Bupati Kabupaten Bandung maupun Gubernur Jawa Barat, agar Desa Nagrak menjadi desa yang Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur, serta menjadi desa yang lebih BEDAS di masa depan. Aamiin,” pungkasnya. (Hedi)