Kontroversinews.com – Para ilmuwan India dilaporkan tengah mencermati varian Delta Plus, versi mutasi dari varian Delta dari Virus Corona SARS-CoV-2.
Para ahli mengatakan Delta Plus tampaknya tidak lebih menular daripada Delta. Kini penularan Delta Plus sedang dipantau dengan dilakukan uji laboratorium untuk memeriksa efektivitas vaksin.
Menurut Kepala Kelompok Kerja Virus Corona NTGI di India, Dr NK Arora, perbedaan varian Delta Plus dari varian lain virus corona lantaran memiliki afinitas yang lebih besar terhadap jaringan paru-paru, dibandingkan dengan jenis lain.
“Tetapi apakah menyebabkan kerusakan atau tidak belum jelas. Hal ini juga tidak berarti menyebabkan penyakit yang parah atau lebih mudah menular,” tutur Arora dilansir dari Cnn Indonesi.
Jumlah kasus yang diidentifikasi varian Delta plus di India, dilaporkan lebih banyak, karena terdapat banyak pasien tanpa gejala. Pasien yang tidak memiliki gejala itu tetap membawa dan menyebarkannya ke lingkungan terdekat.
Dia mengatakan dampak dari strain Delta plus akan menjadi jelas jika makin banyak kasus yang teridentifikasi. Tapi, umumnya orang yang terinfeksi virus ini hanya mendapat gejala ringan, terutama bagi mereka yang sudah divaksin dengan dosis tunggal atau ganda.
“Kita harus sangat hati-hati dan melihat penyebarannya sehingga akan memberikan efisiensi transmisi,” katanya, seperti dikutip Live Mint.
Ketika disinggung soal kemampuan virus ini menyebabkan pandemi gelombang tiga, Arora mengatakan hingga saat ini pihaknya masih kesulitan menilainya.
“Gelombang terkait dengan varian baru atau mutasi baru sehingga ada kemungkinan karena ini adalah varian baru, tetapi apakah akan mengarah ke gelombang ketiga sulit untuk dijawab karena akan tergantung pada dua atau tiga hal,” katanya.