Varian Delta, atau B.1.617.2, sebagian besar bertanggung jawab yang gelombang kedua infeksi virus corona, yang terjadi di India. Sejak pertama kali diidentifikasi virus itu bermutasi menjadi varian AY.1 dan AY.2.
Direktur CSIR-Institute of Genomics and Integrative Biology, Anurag Agrawal mengatakan sub-garis keturunan itu disebut Delta Plus karena varian Delta telah mengembangkan mutasi tambahan yang dianggap penting.
Delta Plus telah terbentuk sebagai hasil dari varian Delta yang mengalami protein lonjakan atau disebut mutasi K417N.
Mutasi K417N, yang dibawa oleh AY.1 dan AY.2, juga ditemukan dalam varian Beta atau B.1.351 yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan, dan diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Para ilmuwan mengatakan bahwa awalnya, urutan Delta (B.1.617.2) yang membawa K417N ditemukan di Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID). Urutan paling awal dikaitkan dengan Eropa melalui pemindaian rutin varian.
Sebuah laporan oleh Public Health England pada minggu pertama Juni menyebut, terdapat 63 genom Delta dengan K417N seperti yang diidentifikasi pada GISAID.
Pada 63 genom ini masing-masing termasuk satu di Kanada, Jerman dan Rusia, India, Polandia, Nepal, empat di Swiss, 12 di Portugal, 13 di Jepang dan 14 di Amerika Serikat.
Sementara WHO mencantumkan Delta sebagai varian yang mengkhawatirkan. Senada dengan WHO, pemerintah India juga telah mengklasifikasikan Delta Plus (AY.1) sebagai varian mengkhawatirkan di negara tersebut.
Agrawal mengatakan setiap sub-garis turunan Delta adalah varian dari kekhawatiran, yang perlu diselidiki lebih lanjut.
Sementara prevalensi Delta Plus rendah di India, para ilmuwan mewaspadai fakta bahwa beberapa mutasi membantu virus menjadi lebih menular, atau lebih ganas, atau keduanya.
Karena AY.1 dan AY.2 adalah keturunan Delta, keduanya cenderung terbagi beberapa varian Delta, seperti transmisibilitas.
Juga, mutasi K417N hadir dalam varian Beta, yang dilaporkan telah menunjukkan mengurangi kekebalan dan dapat menghilangkan antibodi.