Menurut INSACOG, sebuah konsorsium dari 28 laboratorium yang didirikan untuk melakukan sikuensing genom virus di antara 45.000 sampel dari 12 negara bagian India yang telah diurutkan.
Mengutip dari Cnn Indonesia, dilaporkan terdapat sekitar 48 sampel telah ditemukan dengan varian yang bermutasi.
Ahli imunologi Vineeta Bal menekankan pentingnya memahami bagaimana varian ini bisa menular.
“Kita perlu menguji varian Delta Plus dan membandingkannya dengan virus asli Wuhan. Varian Delta mengevaluasi efisiensi relatif untuk memasukkan selreseptor ACE-2. Apakah lebih efisien atau tidak dalam menyebarkan infeksi, kemudian dapat diekstrapolasi untuk prediksi penularannya, “katanya.
Di Maharashtra, petugas pengawasan negara bagian mengatakan mereka telah mengidentifikasi 20 orang yang terinfeksi Delta Plus.
“Penyelidikan kami sedang berlangsung, tetapi belum ada peningkatan kasus yang mengkhawatirkan, “ujarnya.
Fokusnya adalah melacak kontak kasus indeks selain meningkatkan pengawasan kasus penyakit mirip influenza di daerah ini dan memantau kasus terobosan dan infeksi ulang, “katanya.***AS