Komisi II DPRD Samosir Monitoring Kondisi Lahan Pertanian

oleh

Samosir | Kontroversinews.-Komisi ll DPRD Kabupaten Samosir Memonitoring Guna menjemput aspirasi petani dan meninjau kondisi pertanian, selama pandemi Covid-19 ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Samosir melalui Komisi II yang membidangi pertanian turun ke seluruh wilayah pertanian di kabupaten tersebut.

Seperti hari Kamis, 23/4/2020, dipimpin Ketua Komisi II, Pardon Lumban Raja dan Wakil Ketua, Polma Hasehaton Gurning bersama anggota DPRD lainnya serta Sekwan memonitoring pertanian di Kecamatan Sianjur Mulamula. Esoknya, Jumat, 24/4/2020 monitoring di Kecamatan Nainggolan.

Kepada wartawan, Wakil Ketua Komisi II, Polma Hasehaton Gurning menyampaikan bahwa pantauan selama turun ke persawahan petani, ada beberapa hal yang menjadi catatan yang nantinya akan disuarakan ke Pemerintah Kabupaten Samosir.

“Kami menemukan sejumlah kendala bagi petani saat ini yakni prasarana pertanian yang belum tercukupi. Terlebih masih banyak petani yang menggantung tanaman kepada cuaca karena minimnya pengairan yang di bangun. Sehingga seringkali gagal panen,” ungkapnya.

Atas kondisi ini, Politisi Nasdem tersebut menyarankan para petani tadah hujan mengubah pola tanam dengan memperkirakan atau melihat cuaca.

Dirinya juga menghimbau Pemkab Samosir agar menyalurkan bantuan yang ada khususnya kepada para petani yang gagal panen.

“Mohon agar penyaluran bantuan pemerintah saat ini supaya tepat sasaran. Terlebih di masa pandemi Corona ini. Petani juga sangat terdampak,” ujar Polma.

Meski banyak petani yang gagal panen, menurut Gurning, tidak sedikit juga panen padi petani Di Samosir cukup memuaskan di musim panen ini.

Dia mencontohkan, seperti di Kecamatan Nainggolan dan Sianjur Mulamula,pantauan Komisi II, hasil panen padi tahun ini bisa dikatakan sangat memuaskan. Keberhasilan ini karena dukungan prasarana pertanian berupa pompanisasi dan pengairan yang memadai.

“Kedepan, akan kita dorong agar pompanisasi dibangun di kawasan pertanian tadah hujan. Sehingga nantinya, tidak ada lagi petani gagal panen karena minimnya dukungan prasarana,” pungkasnya.(PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *