Katalia Wadah Untuk Maju dan Meningkatkankan Perekonomian Keluarga

oleh
oleh

Kab. Bandung | Kontroversinews.-Saat ini, ungkap H. M. Najib Qudratiilah, Pembina Katalia tingkat Kabupaten Bandung, yang juga Anggota Komisi DPR RI Komisi XI, Rabu, saat istirahat pada acara Seminar dan Lomba Tata Rias Pengantin Sunda Siger Modifikasi, Rabu, 14/02 lalu, di Hotel Sutan Raja, jumlah Wira Usaha di Indonesia saat ini baru mencapai 1,3% saja, kalau saja bisa mencapai minimal 5% – 7% maka masyarakat Indonesia akan sejahtera. Pencapaian prosentase tersebut harus dilakukan secara signifikan dan berkesinambungan.

Katalia sendiri, lanjut Najib, merupakan sebuah wadah kewirausahaan usahakan yang bergerak di bidang tata rias. Anggotanya pun saat ini baru mencapai 200 orang yang tersebar di 31 Kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung. Kebanyakan dari mereka merupakan masyarakat pelosok yang berkeinginan meningkatkan perekonomian melalui Katalia. Dan mereka yang berkeinginan kuat dan berkemauan keraslah yang akan memperoleh keberhasilan.

Najib optimis perkembangan Katalia bisa memenuhi standarisasi kebutuhan masyarakat dalam aspek peningkatan perekonomian. “Tidak ada yang tidak bisa selama kita berkeinginan untuk maju. Dan itu perlu wadah sebagai motivasi perkembangannya agar ala yang diharapkan bisa tercapai sesuai cita-cita,” tutur Najib.

Najib sendiri mengakui, di Katalia memang dominan anggotanya perempuan yang latar belakangnya berkeinginan membantu suami, menambah penghasilan keluarga, juga yang dari awal bercita-cita ingin menjadi perias pengantin. Terlepas dari permasalahan tersebut, Katalia bisa dijadikan sebuah perencanaan guna mengimplementasikan semua keinginan itu yang berkaitan dengan keinginan meningkatkan perekomian keluarga.

Begitu juga dengan Delis Lela Haryati, Ketua DPD Katalia Kabupaten Bandung, ia sama sependapat dengan Najid, bahwa keberadaan Katalia merupakan aset juga wadah bagi masyarakat di dalam pencapaian harapan. Ia menegaskan, keberadaan Katalia tidak di lihat dari latar belakang kemampuan ekonomi. Antara ekonomi mapan dan lemah semuanya sama tidak ada perbedaan. Intinya, siapa pun yang bergabung harus mempunyai keinginan kuat untuk maju yang berorientasi pada peningkatan ekonomi keluarga.

“Kami akan membantu masyarakat sesuai kemampuan kami. Dan kami mengajak kepada masyarakat untuk menjadi bagian dari Katalia di dalam upaya peningkatan perekonomian keluarga,” tutur Delis.

Kita tidak bisa memprediksikan seseorang karena tidak mampu mengangkat ekonominya, lanjut Najib, sebaliknya kami mengarahkan seseorang tersebut untuk bisa mandiri dari keterbatasannya. Karena bila ada tekad dan kemauan yang keras akan berbuah keberhasilan.

“Saya sendiri merasa bangga bisa menjadi bagian dari Katalia. Walah pun hampir semua anggotanya dominan perempuan. Saya tidak melihat permasalahan itu. Melainkan saya melihat mereka berjuang dan berupaya untuk bisa maju. Itu yang menjadi prioritas bagi saya. Alhamdulillah semua anggota Katalia mencapai keberhasilan karena kemauannya untuk maju,” pungkas Najid. (Ki Agus N. Fattah).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *