Empat Cara Memahami dan Menjaga Kesehatan Mental Anak

oleh
oleh

Kontroversinews.com-Seringkali kondisi mental anak memengaruhi perkembangan kejiwaannya hingga dewasa kelak.

Nah, berikut ini empat cara memahami dan menjaga kesehatan mental anak:

1. Beri rasa cinta tanpa syarat

Dalam berperan sebagai orangtua tentu harus mencintai anak-anaknya dengan rasa cinta tanpa syarat, maksudnya bahwa cinta Anda tidak bergantung pada pencapaiannya. Kesalahan atau kekalahan harus diharapkan dan diterima.

2. Tumbuhkan rasa percaya diri

Hadiah: Bukan hanya hadiah tapi sebuah pujian untuk anak juga merupakan hadiah yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak. Memberikan ruang dan waktu bersama anak untuk melakukan kegiatan bereksplorasi dan bermain di tempat yang aman. Jadilah peserta aktif dalam kegiatan dan perhatian juga membantu membangun kepercayaan diri dan harga diri mereka.

Tujuan Realistis: Anak kecil membutuhkan tujuan realistis yang sesuai dengan ambisi mereka berdasarkan kemampuannya. Dengan bantuan orang tua/dewasa, anak berpeluang lebih besar dapat memilih kegiatan yang menguji kemampuan dan meningkatkan kepercayaan diri.

Jujur: Berkata tanpa sembunyikan kegagalan Anda dari anak-anak itu penting. Bagi mereka untuk mengetahui bahwa tidak semua sempurna, di mana bisa juga membuat kesalahan.

3. Ajak bersosialisasi

Terkadang bagi anak-anak untuk memiliki waktu bersama teman sebayanya itu penting. Dengan bermain bersama orang lain, anak-anak menemukan kekuatan dan kelemahan mereka, mengembangkan rasa memiliki dan belajar bagaimana bergaul dengan orang lain.

4. Beri hukuman yang mendidik

Menghukum atau mengkritik perilaku anak jika salah itu dinilai sangat penting. Langkah terbaik adalah mengatakan, “Itu adalah hal buruk yang kamu lakukan,” daripada “Kamu adalah anak laki-laki atau perempuan yang buruk.”

Penting bagi orangtua menghindari omelan, ancaman, dan penyuapan. Anak-anak akan belajar mengabaikan omelan dan ancaman serta suap jarang efektif. Beri anak-anak alasan “mengapa” mendisiplinkan dan apa konsekuensi dari tindakan mereka, sehingga anak belajar bertanggung jawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *