Bawaslu Jabar Antisipasi Uang Korupsi Masuk Dana Kampanye di Pileg dan Pilpres

- Pewarta

Minggu, 16 September 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kab Bandung | Kontroversinews.- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat mengimbau para calon peserta pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang tidak menggunakan dana ilegal/dilarang untuk kepentingan kampanye.

Sebab, jika ada peserta yang ditemukan menggunakan dana ilegal atau yang dilarang maka bisa dicabut keikutsertaan dalam pilpres dan pileg.

“Mencegah dana kampanye yang berasal dari uang korupsi menjadi konsen kami. Problem besar (dana kampanye) adalah masuk dana ilegal dan tidak prosedural,” ujar Koordinator bidang pengawasan Bawaslu Jabar, Abdullah, akhir pekan ini.

oordinator bidang pengawasan Bawaslu Jabar, Abdullah,
Koordinator bidang pengawasan Bawaslu Jabar, Abdullah,

Selain uang korupsi yang dilarang digunakan sebagai dana kampanye, ia menuturkan, yang lainnya adalah dana asing, APBN dan APBD, dana BUMN dan BUMD serta dana yang berasal dari identitasnya tidak jelas.

Menurutnya, pihaknya akan melakukan pengawasan dan memastikan sumber dana kampanye seluruh peserta pileg dan pilpres dibenarkan berdasarkan dalam undang-undang. Menurutnya, isu dana kampanye menjadi isu strategis dan prioritas dalam pengawasan.

Dirinya mengatakan, beberapa metode yang akan dilakukan mengantisipasi uang korupsi dan suap masuk ke dana kampanye dengan mengawasi kepatuhan dalam pencatatan dan pelaporan dana kampanye.

Ia menjelaskan, bagi yang tidak melapor akan diberikan sanksi administrasi dibatalkan kepesertaaannya di pileg dan pilpres. “Sanksi lainnya adalah pidana karena menggunakan dana kampanye yang bersumber dari uang yang dilarang,” ungkapnya.

Dirinya menambahkan, pihaknya juga akan mengandeng PPATK dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengantisipasi dan mencegah dana yang dilarang masuk ke dana kampanye peserta pileg dan pilpres, Katanya.( Lily Setiadarma)

Berita Terkait

Meritokrasi di Antara Harga Jabatan
Ujian Pertama Pengurus Baru PKS Kuningan: Mampukah Menuntaskan Kasus Lama?
Ada Misi Besarkah? Kursi Sekda Dibiarkan “Marakayangan”
Silaturahmi Gerindra Kuningan Diwarnai Sindiran Tajam Ketua DPD Jabar
Panglima Laskar Kuda Putih Minta Pihak Luar Tak Berspekulasi Soal Konflik Kasepuhan
Muscab VI PBB Kabupaten Bandung, Siap Kawal Bedas Jilid Dua
Aide Keihl Dampingi Sultan Sepuh Cirebon Pangeran Heru R. Arianatareja dalam Kunjungan ke Arsip Nasional
Hj. Tia Fitriani Menyapa Warga Baros

Berita Terkait

Selasa, 11 November 2025 - 18:21

Meritokrasi di Antara Harga Jabatan

Jumat, 22 Agustus 2025 - 20:37

Ujian Pertama Pengurus Baru PKS Kuningan: Mampukah Menuntaskan Kasus Lama?

Senin, 4 Agustus 2025 - 07:10

Ada Misi Besarkah? Kursi Sekda Dibiarkan “Marakayangan”

Sabtu, 12 Juli 2025 - 17:51

Silaturahmi Gerindra Kuningan Diwarnai Sindiran Tajam Ketua DPD Jabar

Senin, 30 Juni 2025 - 12:53

Panglima Laskar Kuda Putih Minta Pihak Luar Tak Berspekulasi Soal Konflik Kasepuhan

Berita Terbaru

GADGET

Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH)

Senin, 17 Nov 2025 - 18:58