Akibat Hujan Deras, GeoDipa Turunkan Alat Berat Bantu Evakuasi Bencana Tanah Longsor dan Banjir di Kawasan Ciwidey

oleh
Alat berat bantuan PT Geo Dipa Energi sedang membersihan material dari badan jalan yang tertimbun tanah longsor

KAB. BANDUNG Kontroversinews.com – Hujan deras kembali mengguyur kawasan Kabupaten Bandung, Rabu (14/6/202), mengakibatkan bencana tanah longsor dan banjir di sejumlah titik di sekitar Ciwidey. Beberapa akses jalan tertimbun material tanah longsor, sehingga tidak dapat dilewati kendaraan.

Kejadian itu berlokasi di jalan alternatif lintas provinsi Bandung menuju Cianjur. Akses jalan tersebut diperuntukan warga perkebunan yang tinggal di Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, sebagai akses pendistribusian hasil kebun dan barang penunjang seperti pupuk.

Sebagai pertolongan pertama untuk membuka jalur yang tertutup, PT Geo Dipa Energi segera menurunkan alat berat untuk membersihkan tanah yang menutupi badan jalan.

“Kejadian alam tentunya tidak bisa kita prediksi kapan akan datang. Namun salah satu upaya yang dapat dilakukan jika bencana datang ialah dengan bantuan tenaga dan alat yang kami miliki,” ujar General Manger PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha, Ilen Kardani.

Saat ini pihaknya sedang menurunkan alat berat berupa unit backhoe loader dan manitou serta vacuum truck. Selain itu Dinas PUPR setempat juga ikut turun ke lapangan dengan alat berat berupa heavy loader untuk menormalkan jalur.

“Saya ucapkan terima kasih kepada BPBD, Polsek, dan juga rekan-rekan Perhutani yang saling sinergi dalam evakuasi dan menormalkan jalur yang terputus ini,” ujar Ilen.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Asep, menyebutkan longsor yang menimbun badan jalan ini disebabkan intensitas hujan yang sangat tinggi malam sebelumnya.

“Akibatnya aliran anak Sungai Ciwidey tertutup. Tapi berkat semua pihak yang terlibat baik GeoDipa, Dinas PUPR, dan seluruh instansi lainnya, siang ini jalur sudah dapat dilalui kembali,” ujar Asep.

Selain itu, beberapa material yang menumpuk di sekitar areal diangkut ke tempat yang tidak membahayakan pengguna jalan. Material tersebut rencananya akan digunakan untuk kepentingan infrastruktur di titik lain yang dianggap rawan.

Sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab sosial kepada warga masyarakat di sekitar wilayah kerja PLTP Patuha, GeoDipa telah melakukan beberapa upaya dalam pencegahan kebencanaan.

Salah satunya, kata Ilen, dengan membangun tanggul-tanggul di sekitar titik rawan bencana, memasang rambu-rambu kewaspadaan, membentuk masyarakat tanggap bencana hingga melakukan penanaman pohon bersama para penggiat lingkungan.

“Kami sadar bahwa lingkungan kami tidak terlepas dari kejadian alam. Karena itu sedini mungkin kami melakukan tindakan preventif yang mudah-mudahan dampaknya sudah dirasakan oleh warga yang hidup berdampingan dengan kami,” ujar Ilen.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *