KAB. INDRAMAYU (kontroversinews.com) – Bermula saat wartawan media ini yang melintas dijalan raya balongan menuju karangampel berdua bersama wartawan patroli88investigasi.com, melihat sebuah alat berat (trem) dan melihat juga aktifitas bongkar muat beton kubus distasiun pengisian bahan bakar (pom bensin).
Melihat 2 hal tersebut, motor yang ditumpangi wartawan media ini dan temannya balik arah menuju lokasi terlihatnya alat berat berjenis trem.dan sesampainya dilokasi, terlihat alat tersebut sedang memindahkan beton kubus-beton kubus dari pantai (darat) ke tengah air (laut) yang berjarak kurang lebih 50 meter.
Dengan terlihatnya kegiatan tersebut,wartawan ini juga melihat sebuah papan informasi pekerjaan.papan informasi tersebut memuat tulisan,judul pekerjaan,nama institusi pengguna jasa,nama lokasi pekerjaan,nama pelaksana pekerjaan,tanggal kontrak,waktu pelaksanaan pekerjaan,dan nilai perkerjaan.
Pembangunan pengaman pantai judul pekerjaan tersebut,dengan nilai anggaran Rp.25.674.281.193,- dan dilaksanakan oleh PT.Kalapa Satangkal Makmur Sejahtera (tanpa memuat alamat).pada saat wartawan media ini mencari orang yang dianggap berwenang dilokasi pekerjaan tersebut, muncul sebuah mobil pengangkut cairan beton (mix).dan melihat mobil tersebut sedang menuangkan isinya ke cetakan-cetakan berbentuk kubus.
Hal ini terlihat aneh dan membuat wartawan media ini bertanya-tanya.kok bisa ada 2 jenis beton berbentuk kubus,yang 1 sedang dibongkar muat dipom bensin dan berbentuk mulus permukaannya.dan yang 1 nya dicetak sendiri dan berbentuk tidak rata alias berpori dengan bahan beton yang keluar dari mobil moln mix yang belum diketahui darimana datangnya mix tersebut,hingga memunculkan dugaan adanya permainan/mengakali anggaran negara.
Terlepas benar tidaknya dugaan tersebut,wartawan media ini mendokumentasikan semuanya. Saat mendokumentasikan pekerjaan tersebut,muncul seorang pria yang belakangan mengaku bernama tran.akhirnya wartawan media ini meminta konfirmasi kepadanya dan memohon didampingi oleh pihak konsultan, dalam konfirmasi disebuah ruang milik dinas perikanan kabupaten indramayu propinsi jawa barat.
Baik tran (pihak pelaksana) maupun konsultan hanya mengatakan, kalau 2 jenis kubus beton tersebut sama-sama mempunyai unsur komposisi beton K225. Saat disinggung kenapa bentuknya permukaan kubus betonnya tidak sama,”yang berpori itu kami tandai dengan phylox merah,artinya tidak akan dipakai.dan kenapa kami buat sendiri,karena dikejar waktu” ujar konsultan yang belum diketahui namanya tersebut.
Saat ditanya dimana bagan alir (struktur organisasi) penyedia jasa serta pengguna jasa yang ada pada dokumen kontrak yang dimuat pula pada rencana mutu kontrak, “silahkan tanya kepihak bbws cimanuk-cisanggarungnya saja” ujar tran.
Atas jawaban yang kurang memuaskan tersebut,wartawan media ini akan mengupasnya ditulisan berikutnya dengan meminta komentar para ahli beton independen. (KUSYADI)