Kab. Cirebon, Kontroversinews.– Peristiwa yang dianggap janggal kembali terjadi di lingkungan sekolah, kali ini di SDN 3 Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Hanya karena tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), lima murid—terdiri dari empat siswa dan satu siswi—difoto di depan ruang kelas oleh wali kelas mereka.
Ironisnya, foto tersebut dibagikan di grup WhatsApp (WA) orang tua murid dengan keterangan: “Yang tidak mengerjakan PR matematika padahal hanya 5 soal. PR ini dari hari Selasa kemarin, ada waktu 1 minggu lebih untuk mengerjakan” disertai emotikon wajah kecewa.
Wali kelas yang diketahui bernama Nita tersebut mendapat sorotan dari salah satu orang tua murid, M. Alimin. Ia mengaku keberatan dengan tindakan tersebut.
“Anak saya kelas 4 di SDN 3 Kepongpongan. Baru-baru ini, wajah anak saya bersama empat temannya dipertontonkan di grup WA orang tua murid oleh wali kelasnya, Bu Nita, hanya karena tidak mengerjakan PR. Menurut saya, seharusnya ada cara yang lebih tepat, misalnya mengirim surat teguran kepada orang tua atau memanggil kami ke sekolah. Tidak bisa seperti itu. Saya jelas keberatan,” ujar Alimin orang tua siswa saat ditemui wartawan, Rabu (6/8/2025).
Alimin juga menyebut akan melaporkan kejadian ini kepada Dinas Pendidikan untuk mengevaluasi kinerja guru yang bersangkutan.
“Kalau perlu, saya bawa ke ranah hukum karena ini sudah melanggar UU ITE tentang Informasi dan Transaksi Elektronik,” tegasnya.

Ia meyakini kepala sekolah tidak mengetahui tindakan wali kelas tersebut.
Sementara itu, pemerhati anak, Damar, juga mengkritik keras tindakan wali kelas Nita. Ia menilai hal itu sudah melampaui tugas seorang guru.
“Apa yang dilakukan Bu Nita ini seperti tindakan aparat penegak hukum yang sedang mencari buronan, bukan tugas seorang guru. Anak-anak kecil wajar saja lupa mengerjakan PR karena sepulang sekolah mereka biasanya langsung bermain, sementara orang tuanya masih sibuk bekerja,” ujar Damar.
Ia menambahkan, “Saya sangat menyayangkan tindakan tersebut. Selanjutnya, bagaimana penyelesaian antara Pak Alimin dan pihak sekolah, apakah lewat mediasi atau jalur lain, itu menjadi urusan mereka.”
Hingga berita ini diturunkan, pihak Bu Nita maupun SDN 3 Kepongpongan belum memberikan tanggapan. ***