Ini Alasan Prodi Bahasa Indonesia ditutup di Universitas Australia

- Pewarta

Selasa, 12 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Bahasa Indonesia. (Shutterstock)

Ilustrasi Bahasa Indonesia. (Shutterstock)

Kontroversinews.com – Universitas di Australia menutup program studi Bahasa Indonesia pada akhir 2020.

Menyadur The Conversation Selasa (12/10/2021), La Trobe University, Melbourne menutup program Bahasa Indonesia dengan alasan kurangnya mahasiswa karena pandemi Covid-19.

Melissa Crouch dalam artikelnya “Closure of Indonesian language programs in Australian universities will weaken ties between the two countries” menyebut ada penyebab lain selain pandemi Covid-19.

Melissan menyebut jika penutupan prodi bahasa Indonesia ini juga merupakan akibat dari kurangnya dukungan pemerintah federal dan negara bagian.

“Universitas Australia akan kehilangan aset akademik dan budaya yang penting dengan penutupan program Bahasa Indonesia ini,” jelas Dosen University of New South Wales tersebut.

“Universitas membangun profil mereka di kawasan ini melalui pakar akademis yang mengajar dan meneliti tentang budaya, sejarah, ekonomi, dan masyarakat Indonesia.” sambungnya.

Selain itu, Western Sydney University, New South Wales juga menutup program studi bahasa Indonesia. Keputusan tersebut juga sangat disayangkan oleh Melissa.

“Sementara itu, lulusan universitas Australia yang telah mempelajari bahasa dan budaya Indonesia merupakan duta sosial, budaya, dan ekonomi terbaik kami untuk Indonesia,” tulisnya.

Melissa juga mengungkapkan jika keputusan menutup program studi bahasa Indonesia tersebut adalah keputusan yang picik.

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru