Kontak dengan Pasien Covid-19, PM Malaysia Ismail Sabri Yaakob Dikarantina

- Pewarta

Senin, 30 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob. Istimewa

Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob. Istimewa

KUALA LUMPUR (Kontroversinews.com) – Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob dikarantina menyusul kontak dekat dengan pasien Covid-19, demikian diumumkan kantornya dalam sebuah pernyataan, Senin (30/8/2021).

Kantor PM Malaysia tidak mengatakan berapa lama dia akan dikarantina atau apakah dia telah diuji untuk virus corona, menurut laporan Reuters.

Seperti sudah diketahui sebelumnya, Ismail Sabri dilantik sebagai perdana menteri awal bulan ini. Dia mengambil alih kekuasaan di tengah kemarahan publik atas penanganan pandemi, dengan lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini ke rekor tertinggi, menyebabkan pertumbuhan ekonomi diperkirakan turun setelah penguncian yang diperpanjang memukul perekonomian.

Diketahui, Ismail tidak dapat menghadiri pelantikan Kabinet Malaysia yang baru dibentuknya, pada Senin (30 Agustus).

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri berbunyi: “Perdana menteri tidak akan menghadiri penyerahan surat pengangkatan dan upacara pelantikan para menteri federal dan wakil menteri di hadapan Raja Sultan Abdullah Mustafa Billah Syah sore ini.”

***TONY

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru