Ribuan Rumah di Desa/Kecamatan Dayeuhkolot Masih Terendam Banjir

oleh
oleh

Kab Bandung | Kontroversinews – Ribuan rumah di Desa/Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung masih terendam banjir. Meski air mulai surut dibanding beberapa hari lalu, kebanyakan warga masih mengungsi dibeberapa titik pengungsian.

Kepala Desa Dayeuhkolot Yayan Setiana mengatakan, saat ini ketinggian air rata sekitar 1 meter. Genangan masih terdapat di delapan dari 14 RW yang ada di desanya. Yakni di RW 1, 2,4,3,4,14,5,13, dan 9. Dari sekian RW inu, jumlah rumah yang terendam masih mencapai ribuan unit dengan ketinggian air antara 70 hingga 1 meter lebih. Saat ini warga yabg rumahnya masih digenangi air luapan Citarum itu, sebagian besar masih bertahan di beberapa lokasi pengungsian.

“Memang dua hari terakhir ini agak surut, seperti di depan Masjid Asofia Alun alun Dayeuhkolot sudah bisa dilalui kendaraan. Tapi kalau dipemukiman masih ada genangan sekitar 1 meteran lebih, warga masih mengungsi dibeberapa tempat, salah satunya di aula kantor Desa Dayeuhkolot ada 65 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 186 orang. Pengungsi lainnya tersebar dibeberapa tempat, seperti di Kantor Kecamatan, Kantor Koramil dan beberapa masjid,”kata Yayan, Senin (12/3/18).

Menurut Yayan, genangan air saat ini memang relatif surut ketimbang beberapa hari lalu. Dimana genangan air mencapai 2 meter lebih, sehingga banyak rumah warga yang terendam total dan hanya menyisakan bagian atapnya saja. Sehingga sebagian besar dari warga ini mengungsi, sedangkan sebagian warga yang rumahnya berlantai dua, banyak yang masih bertahan di rumah masing masing.

Dikatakan Yayan, sejak awal tahun ini, pasang surut banjir terus terjadi. Curah hujan yang masih tinggi mengakibatkan genangan air dipemukiman sangat lambat untuk surut. Karena ketika air surut, guyuran hujan disekitar Bandung Raya mengakibatkan luapan Citarum terus naik. Sehingga genangan air dipemukiman terus terjadi.

“Selama curah hujan masih tinggi, dan Citarum meluap yah pasti masuk ke pemukiman airnya. Semoga saja hujannya segera berkurang dan banjir bisa segera berhenti,”ujarnya.

Kondisi serupa juga masih terjadi di Kampung /Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah. Di Kampung Andir ketinggian air rata rata sekitar 1 meteran. Namun untungnya genangan air di Jalan Raya Andir-Katapang sudah bisa dilalui, meski genangan air bercampur lumpur masih terlihat menutupi jalan.

“Kalau dipemukiman di dalam gang air masih tinggi yah masih ada yang satu meter lebih. Kalau di jalannya sih memang sudah surut, tinggal lumpur dan sisa airnya saja. Motor dan mobil sudah bisa lewat tapi harus hati hati licin,”kata Ade Sumarna salah seorang warga Kampung Andir. ( Lily Setiadarma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *