RANCABALI | Kontroversinews – Objek wisata air di Bandung Selatan masih primadona. Terbukti, begitu hari Sabtu (27/06) dinyatakan dibuka, objek air panas Ciwalini di Desa Patengan Kecamatan Rancabali misalnya, langsung ramai didatangi pengunjung.
Namun demikian, pihak pengelola Ciwalini tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat. Di antaranya pengunjung diwajibkan cuci tangan di tempat yang sudah disediakan.
Pantauan wartawan di lapangan menunjukkan, pengunjung penuh suka cita memenuhi kolam yang biasa digunakan berenang. Mereka umumnya datang dengan rombongan keluarga. Selain berenang, mereka juga makan bersama di gazebo gazebo yang disediakan pihak pengelola.
Beberapa warung di lokasi wisata walini juga nampak buka. Mereka menjajakan jajanan, gorengan, kopi, kelapa muda dan mie rebus.
Ramainya kunjungan ke objek wisata air di Bandung Selatan ini, selain disebabkan akhir pekan juga saat ini Pemprov Jabar telah mengakhiri PSBB. Wisatawan yang datang bukan hanya dari daerah lokal tapi dari kota Cikarang.
“Baru pertama kali ke sini, suasananya lumayan enak, sejuk karena di bawah gunung. Airnya juga hangat dan jernih. Ke sini sama keluarga karena sudah lama tidak berwisata,” kata Deden salah seorang wisatawan asal Cikarang.
Pengunjung lainnya, Risma ( 34) , asal Margahayu Bandung. mengaku sudah dijadwalkan bersama keluarga untuk wisata ke Bandung selatan terutama pemandian air panas walini . Ia mendapat kabar, sejumlah wisata di Ciwidey telah dibuka lagi sejak pandemi Corona ( Covid 19).
“Memang sudah ada rencana pas ada info wisata di Rancabali kembali buka. Refreshing ke pemandian air panas walini. Kalau ke pantai kan jauh, seperti di Pangandaran atau Palabuanratu. Jadi ke sini saja,” ucap dia.
Sementara menurut Ketua Puskopkar PTPN VIII, Ir. H. Heri Hermawan M.M., saat dihubungi melalui sambungan telpon selularnya, mengatakan dengan di bukanya wisata Air Panas Walini di hari pertama pengunjung belum banyak yang datang dan masih jauh dari target.
“Walaupun pada hari pertama pengunjung belum banyak dan masih jauh dari target tetapi sudah dapat membantu geliat wisata sekitar Ciwidey dan memberi harapan bagi stakeholder
“Alhamdulilah berjalan lancar. Dalam hal ini kita tetap menerapkan SOP mengikuti dan mematuhi protokol kesehatan. Di antaranya pengunjung wajib menggunakan masker, menerapkan sosial distancing dan menyediakan cuci tangan yang disebar di lokasi- lokasi wahana yang ada,” ucap H. Heri.
Tentang jumlah pengunjung hari pertama pembukaan, menurut H. Heri ada 288 Orang. Di antaranya 40 orang pengunjung tiket terusan, 3 orang terafi ikan dan 1 orang pengunjung VIP.
Heri berharap, hari-hari selanjutnya jumlah kunjungan akan kembali seperti sebelumnya meski dalam hal ini pihak pengelola tetap memberlakukan protokol kesehatan sebagaimana yang dianjurkan oleh pemerintah. ( Lily Setiadarma )