Kab Bandung | Kontroversinews.- Wakil Bupati Bandung Gun Gun Gunawan angkat bicara terkait Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) tahun 2017 di Kabupaten Bandung yang diduga gagal oleh penyuluh kehutanan swadaya masyarakat (PKSM) kabupaten Bandung.
Atasnama Pemerintah Kabupaten Bandung, Pihaknya sangat mengapresiasi langkah jajaran PKSM, yang telah melakukan pengawasan pelaksanaan program pemerintah dalam merehabilitasi kerusakan lingkungan.
“Memang semua masyarakat harus terlibat langsung dalam pengawasan, apalagi menyangkut lingkungan. Saya sangan mengapresiasi langkah PKSM berani mengatakan program tersebut gagal. Dan juga melakukan peninjauan langsung ke titik lokasi,” jelas Gun Gun Gunawan kepada wartawan di Soreang kemarin, (18/7)
Menurut Gun Gun Setelah mengetahui informasi tersebut, Pihaknya akan mengusulkan kepada dinas terkait di provinsi jabar untuk melakukan evalusi secara bersama sama. Karena program tersebut merupakan program berkelanjutan, pemerintah pusat melalui kementerian lingkungan hidup dan kehutanan.
“Setelah mengetahui informasi dan temuan di lapangan dari PKSM yang bergerak di bidang lingkungan dan hutan. Perhutani harus segera merespon temuan tadi, lakukan evaluasi sehingga program selanjutnya akan berhasil,” katanya
Dirinya mengimbau, kepada pihak yang bersangkutan khususnya perhutani untuk melakukan kroscek bersama ke semua titik lokasi pelaksanaan program RHL tersebut, sehingga program tersebut tidak terkesan hanya serimonial.
“Apabila hasil peninjauan lapangan tersebut benar, harus ada upaya penindakan secara tegas oleh Perhutani kalau oknum yang melakukan penyimpangan,” tegasnya
Program Konvesional RHL tahun 2017 lalu, merupakan program bersama dalam melakukan proses perbaikan lingkungan. Oleh karena itu, dalam perencanaan pelaksanaan dan pelestarian hasil tanamnya harus melibatkan semua pihak.
“Itu kan program perbaikan lingkungan, jadi semua pihak harus terlibat khusus warga sekitar. Pemerintah, masyarakat atau lembaga penggiat lingkungan harus mendorong dan terlibat langusng,” tuturnya
Selain itu, untuk menghasilkan hasil yang optimal. Mulai perencanaan, proses tanam dan bibit pohon yang akan ditanam harus bibit pilihan.
” untuk mendorong suksesnya program perbaikan lingkungan, semua hatus terlibat dalam proses pola tanam dengan bibit pohon juga harus pilihan disesuaikan dengan koltur tanah dan wilayah,” akunya
Gun Gun menambahkan, pihak perhutani dan BPDas Citarum harus bisa bersinergi dan berkomunikasi dengan warga setempat dalam melaksanakan proses pola tanam yang tepat dan bibit pilihan yang berkualitas.
” Harus selalu bersinergi dan dikomunikasi dengan warga setempat melalui lembaga-lembaga, seperti Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), secara teknis lebih mengetahui dan memahami kondisi lapangan. Karena Ini program yang memakan anggaran yang cukup besar,” katanya. (Lily Setiadarma)