Kab. Bandung | Kontroversinews.-Rapat Kerja Daerah Program KKBPK tahun 2018 dengan tema, “Penguatan Program Integrasi Kampung KB,” dalam rangka mempercepat terwujudnya kualitas sumber daya manusia Kabupaten Bandung yang maju dan sejahtera, Rabu, 9/5, di Gedung Dharma Wanita, diakui Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Bandung, Ir. H. Sopian Nataprawira, sebagai upaya meningkatkan kinerja Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kabupaten Bandung (PKBP3A Kab. Bandung) guna menciptakan keluaraga sejahtera melalui program KB.
Dari kinerja tersebut jumlah angka kelahiran di wilayah Kabupaten Bandung bisa berkurang dan kesejahteraan keluarga terutama yang berkaitan dengan anak bisa terjamin masa depannya. Dengan demikian akan tercipta generasi muda berpotensi dalam aapek Indek Pengembangan Manusia (IPM) dan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Bandung.
Sopian juga menambahkan, saat ini Kampung KB sudah ada 68 yang tersebar di 31 kecamatan. Selanjutnya akan terus diprioritaskan sesuai dengan kebutuhan. “Dengan adanya Kampung KB ini diharapkan bisa menjadi kesempatan bagi para keluarga untuk melakukan konsultasi seputaran penyelenggarawn Program KB. Dan Kampung KB bisa dijadikan solusi bagi masyarakat,” kata Sopian.
Sementara Kepala PPKBP3A, H. Hendi Ariadi, mengungkapkan, jumlah penyuluh Kampung KB hanya berkisar 184 orang saja yang sebagian merupakan sukarelawan. Jelas itu sangat kurang bila dibandingkan dengan jumlah total desa di wilayah Kabupaten Bandung. “Semestinya di setiap desa, ada 1 atau 2 orang penyuluh KB agar di dalam penyampaian informasinya bisa merata. Namun kami optimis Kampung KB akan terus bertambah sesuai dengan keadaan dan situasi,” tutur Hendi.
Sebagai prioritas, lanjut Hendi, sasaran penyuluhan KB adalah masyarakat-masyarakat pelosok, perkampungan kumuh, seputaran bantaran rel kereta api, dan tempat lainnya yang jauh dari jangkauan keramaian. Memang semula masyarakat sangat apatis mengenai program KB yang diselenggarakan Pemkab Bamdung. Tapi setelah mengikuti beberapa kali penyuluhan mereka ahirnya mau menerima. Bahkan ada pula yang mrnjadi penyuluh.
“Ini bukti pelayanan kami kepada masyarakat. Karena keterbatasan personil bukan sebuah kendala untuk mewujudkan setiap program yang berorientasi untuk kepentingan masyarakat,” tegas Hendi.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 122 undangan meliputi unsur Muspida dan Muspika. “Diharapkan dalam Rakerda Kampung KB ini bisa tercipta kembali sebuah pemahaman yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup melalui KB,” pungkas Hendi. (Ki Agus N. Fattah).