BALEENDAH | Kontroversinews – Satuan Petugas (Satgas) Citarum Harum sektor 7 menyusuri sungai Citarum Harum menggunakan perahu karet dimulai di Rancamanyar hingga Andir, Baleendah, Kamis (2/1/2020). Pengecekan dilakukan untuk melihat hasil pelebaran dan pengerukan sekaligus untuk antisipasi banjir yang kerap terjadi diwilayah Kelurahan Andir Kecamatan Dayeuhkolot dan sekitarnya.
Aster Kasdam III/Siliwangi, Kolonel Inf G Hasto mengatakan susur sungai yang dilakukan untuk mengecek kondisi sedimentasi. Kata dia, pengerukan dan pelebaran yang telah dilakukan Satgas Citarum Harum selama ini, diharapkan dapat mengurangi sedimentasi. Sehingga bisa mengurangi limpasan air yang masuk ke pemukiman warga jika terjadi banjir.
“Pengerukan yang dilakukan bisa memberikan dampak positif dan perlu ditingkatkan,” kata Hasto disela pemantauan Sungai Citarum di Baleendah, Kamis (2/1/2020).
Menurut Hasto, kondisi curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir harus diperhatikan dan lebih berhati-hati. Selain itu, kondisi saat ini banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung lebih cepat surut.
Dansektor 7, Kolonel Kav Purwadi menambahkan, pihaknya sudah mengamankan empat pabrik yang membuang limbah ke Sungai Citarum saat hujan turun. Selain limbah, pihaknya juga terus membersihkan sampah yang selama ini masih banyak ditemui di dalam sungai. Namun, berkat kerja keras Satgas Citarum Harum beserta pihak terkait lainnya, jumlah tumpukan sampah yang mengalir di sungai relatif berkurang.
“Kami juga ingin memastikan bekas pengerukan sedimen apakah terjadi longsor. Kiri kanan dibuat tanggul untuk mencegah banjir ke perumahan,” katanya.
Meski banjir belum bisa hilang 100 persen, ia mengatakan saat ini jika terjadi banjir maka cepat surut. Jika biasanya banjir bisa bertahan satu pekan bahkan lebih, sekarang ini genangan air surut dalam hitungan jam. Selain itu, Sungai Citarum yang diperlebar dari 30 meter menjadi 60 meter dengan kedalaman 6 meter.
“Pencemaran baru 40 persen karena ada beberapa pabrik yang sedang proses pembuatan IPAL,” ujarnya.
Ketua RW 09, Kampung Jambatan, Hari mengatakan kegiatan Citarum Harum berkontribusi terhadap percepatan surutnya banjir. Menurutnya, jika banjir dulu bisa berlangsung satu pekan bahkan bisa lebih dari 10 hari, tapi sekarang hanya sehari bahkan beberapa jam saja. Sehingga, akses Jalan Raya Andir Baleendah- Katapang bisa dilalui kendaraan karena genangan dengan cepat surut.
“Kami bersyukur dengan adanya pengerukan dan pelebaran, saat banjir datang enggak lama. Jadi kami rasa program Citarum Harum ini sangat baik dan harus diteruskan, agar banjir benar benar enyah dari kehidupan kami,” ujarnya. (Lily Setiadarma)