Raup Cuan, Kembangkan Bisnis Dari Hobi Nonton Drama Korea  

- Pewarta

Selasa, 8 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raup Cuan, Kembangkan Bisnis Dari Hobi Nonton Drama Korea.
 

Raup Cuan, Kembangkan Bisnis Dari Hobi Nonton Drama Korea.  

SOREANG, Kontroversinews.com – Berawal dari hobi nonton drama Korea, seorang warga Kabupaten Bandung berhasil mengembangkan bisnis makanan Korea yang berujung menghasilkan keuntungan. Sudah ada berbagai jenis makanan Korea yang diproduksi diantaranya kimchi, tteokbokki, jjangmyeon, kimbab dan lainnya.

Raup Cuan, Kembangkan Bisnis Dari Hobi Nonton Drama Korea.

Owner Eomma Buok, Dewi Ayu mengatakan produknya itu diberi nama Eomma Buok yang dalam bahasa Indonesia berarti dapur ibu. Nama tersebut memiliki visi agar pelanggan yang mengonsumsi produk Eomma Bouk bisa merasakan sensasi makan masakan ibu.

“Awalnya dari hobi nonton drama Korea (drakor), yang berujung menghasilkan cuan,” ujar Dewi saat wawancara di Soreang, Senin (7/2).

Dengan cara menonton video dari food blogger asal Korea Selatan, Dewi bisa mendapatkan resep makanan yang ada di negeri ginseng tersebut. Selain itu, Dewi juga menjalani les privat bahasa Korea agar bisa memahami ucapan yang disampaikan food blogger tersebut. Jadi selain bisa mendapatkan penghasilan, bisnisnya tersebut juga membuat Dewi bisa belajar bahasa Korea.

“Biasanya orang Korea terkenalnya sama bahasa Inggris, jadi otomatis kita yang harus belajar bahasa, kebetulan saya juga privat bahasa Korea,” kata Dewi.

“Jadi sebelumnya kita ke usaha dulu. Dari situ kita kembangkan ke bahasa, karena kita kan terus update menu juga, jadi menyesuaikan dengan menu-menu yang ada disana, makanya otomatis kita menyesuaikan bahasanya juga,” tutur Dewi.

Dalam proses pembuatan masakan Korea, menurut Dewi, tidak ada kesulitan. Hanya yang menjadi kendala adalah menemukan bahan baku utamanya yaitu Gochujang yang halal. Tapi sekarang sudah ada pabrik Gochujang di Indonesia sehingga stoknya pun sudah mulai terpenuhi. Dewi mengolah makanan Korea itu disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.

“Karena kan kalau dari Korea langsung itu semuanya bahan mentah, kalau kita menyesuaikan sama lidah Indonesia jadi ada beberapa bahan dasar itu kita tumis dulu, jadi enggak berbau anyir dan enggak pahit dimakan, jadinya itu sih kelebihan kita,” ungkap Dewi.

Dewi menjual produknya dengan kisaran harga Rp10 ribu sampai Rp15 ribu. Makanan Korea buatan Dewi itu menyasar anak muda dan ibu muda yang dipasarkan melalui e-commerce dan promosi secara offline dari mulut ke mulut. Selain itu, Dewi juga sudah bekerjasama dengan caffe Korea.

“Satu bulan 150 sampai 200 kilogram, produksi sama suami dan kurir ada khusus dari kita. Omzet antara Rp2 juta sampai Rp3 juta, karena yang besar omzetnya itu dari caffe, karena sekali repeat order sampai 10 kilogram untuk tiga hari sampai seminggu,” tutur Dewi.

“Saya menyarankannya dijadikan makanan pendamping, biasanya sama mie instan atau dijadikan olahan nasi goreng. Jadi topping, pas masukkin ke kuahnya pedas asam manisnya itu dapat,” sambungnya.

Dalam rangka pengembangan bisnisnya, Dewi berencana mengeluarkan menu baru seperti kimchi jigae yaitu sup tapi bahan dasarnya adalah kimchi. Dewi juga berencana memasarkan produknya ke beberapa negara lain.

“Cuman kemarin kita ada pembinaan dari e-commerce itu ekspor ke enam negara yaitu Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, Brazil,” pungkas Dewi.
Lily Setia darma

Berita Terkait

Dukung Sultan Sepuh, Ketua Gibas Sebut Pendopo Cocok Jadi Pusat Budaya Kuningan
Bupati dan Kejari Indramayu Diminta Awasi Proyek IPAL yang Sarat Dugaan Pelanggaran
Proyek Jalan Pangrango Cirebon Disorot, Diduga Tak Sesuai Spesifikasi
Raih Juara Umum MTQH ke-39 Jawa Barat, Kang DS : Ini Anugerah Besar Bagi Kabupaten Bandung
*Konferensi PGRI Kabupaten Bandung Masa Bakti XXIII dibuka oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna*
Kabupaten Bandung Pastikan Juara Umum MTQH ke-39 Jabar
Menko PMK: Bansos untuk Warga Miskin Maksimal Lima Tahun
Tirta Raharja Tanam 2.500 Pohon untuk Dukung Konservasi dan Proyek SPAM Kertasari

Berita Terkait

Kamis, 26 Juni 2025 - 10:37

Dukung Sultan Sepuh, Ketua Gibas Sebut Pendopo Cocok Jadi Pusat Budaya Kuningan

Rabu, 25 Juni 2025 - 20:30

Bupati dan Kejari Indramayu Diminta Awasi Proyek IPAL yang Sarat Dugaan Pelanggaran

Senin, 23 Juni 2025 - 12:22

Proyek Jalan Pangrango Cirebon Disorot, Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:06

Raih Juara Umum MTQH ke-39 Jawa Barat, Kang DS : Ini Anugerah Besar Bagi Kabupaten Bandung

Minggu, 22 Juni 2025 - 16:01

*Konferensi PGRI Kabupaten Bandung Masa Bakti XXIII dibuka oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna*

Berita Terbaru