Ini ALasan Presiden Armenia Armen Sarkisian Mengundurkan Diri

- Pewarta

Senin, 24 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Armenia Armen Sarkissian/Net

Presiden Armenia Armen Sarkissian/Net

JAKARTA Kontroversinews.com– Presiden Armenia Armen Sarkisian mengundurkan diri dari jabatannya karena kewenangannya dibatasi untuk mempengaruhi kebijakan selama masa krisis nasional.
Pengumuman ini muncul saat ketidakstabilan mengguncang negara kecil bekas Uni Soviet, yang juga sedang berjuang secara ekonomi setelah perang dengan Azerbaijan.

Kekalahan memalukan Armenia dan hilangnya wilayah yang disengketakan pada akhir 2020 akhirnya memicu demonstrasi besar-besaran dan krisis domestik yang mengadu Sarkisian dengan Perdana Menteri Nikol Pashinyan.

“Ini bukan keputusan yang didorong secara emosional dan berasal dari logika tertentu,” kata Sarkisian dalam sebuah pernyataan di situs resminya, dikutip dari AFP Senin (24/1).

“Presiden tidak memiliki alat yang diperlukan untuk mempengaruhi proses penting kebijakan luar negeri dan dalam negeri di masa-masa sulit bagi rakyat dan negara,” katanya.

Inti dari ketidaksepakatan itu adalah pemecatan kepala staf militer Armenia. Sarkisian menolak untuk menandatangani perintah dari Pashinyan agar kepala staf dipindahkan.

Menurut Sarkisian krisis tidak dapat diredakan melalui pergantian personel yang sering. Sarkisian dalam pernyataannya Minggu malam mengecam “kenyataan di mana presiden tidak dapat memveto undang-undang yang dia yakini buruk bagi rakyat dan negara”.

Berita Terkait

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen
Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya
2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia
Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania
RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi
Trump Tunda Pemblokiran TikTok, Beri Perpanjangan waktu 75 hari
Ikuti Maraton Liuzhou, Mahasiswa Indonesia Berbagi Kesan Tentang China
SAR Malaysia Selamatkan Korban Gempa Myanmar Terperangkap Enam Hari

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 11:43

Rusia Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan PDB 2025 Sebesar 2,5 Persen

Jumat, 18 April 2025 - 15:57

Keluarga PMI yang Meninggal di Kamboja Lapor ke Polda Metro Jaya

Kamis, 17 April 2025 - 10:36

2.273 Warga Terdampak Gempa Myanmar Manfaatkan Layanan Medis Indonesia

Selasa, 15 April 2025 - 09:32

Presiden Prabowo Ingin RI Belajar Teknologi Pertanian Yordania

Jumat, 11 April 2025 - 09:51

RI, Turki Teken 3 MoU Bidang Kedaruratan, Kebudayaan, dan Komunikasi

Berita Terbaru