Ia menambahkan bahwa berbagai kelompok politik di negara yang terkurung daratan itu memandang kantor kepresidenan bukan sebagai anugerah bagi Armenia tetapi sebagai “bahaya bagi mereka”.
“Saya berharap pada akhirnya perubahan konstitusi akan dilaksanakan dan presiden dan pemerintahan presiden berikutnya akan dapat beroperasi dalam lingkungan yang lebih seimbang,” tambah pernyataan itu.
Perang, yang menewaskan lebih dari 6.000 orang, membuat pasukan penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke wilayah pegunungan yang disengketakan.
Konstitusi Armenia menetapkan bahwa parlemen -yang dikendalikan oleh partai-partai yang bersekutu dengan Pashinyan- harus mengadakan pemungutan suara untuk memutuskan presiden berikutnya dalam waktu 35 hari.
Armen Sarkisian, seorang mantan profesor fisika, lahir pada 1953 di ibu kota Yerevan. Ia menjabat sebagai perdana menteri antara 1996-1997, menurut biografi resmi.
Sarkisian sempat menjabat duta besar Armenia untuk Inggris sebelum terpilih sebagai presiden pada Maret 2018 oleh legislatif dengan suara mayoritas.
Pengumuman pengunduran diri Sarkisian datang tak lama setelah kunjungan ke Uni Emirat Arab.
Ekonomi Armenia telah berjuang sejak runtuhnya Soviet dan uang yang dikirim pulang oleh orang-orang Armenia di luar negeri telah membantu pembangunan sekolah, gereja dan proyek infrastruktur lainnya, termasuk di Nagorno-Karabakh.
Armenia memiliki diaspora besar dan kuat secara politik yang tersebar di seluruh dunia setelah pembantaian era Ottoman, dan sekarang diperkirakan berjumlah 10 juta orang sebagian besar di Rusia, Amerika Serikat, dan Prancis.