CIWIDEY | Kontroversinews – Kapolresta Bandung, Kombes Pol Hendra Kurniawan, melalui Kapolsek Ciwidey, AKP Ivan Taufik, SH., mengungkapkan kegiatan pembagian seribu bungkus nasi dan seribu bungkus kolak serta ratusan paket sembako oleh anggotanya di Ciwidey Kabupaten Bandung, adalah program Kapolresta Bandung dalam rangka membantu masyarakat terkena dampak Virus Corona (Covid 19), tetapi sebelumnya tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Kita sebut itu sebagai program Serbu Ramadhan, dilakukan setiap hari selama ramadhan. Dapur pusatnya berada di Polsek Dayeuhkolot, setiap hari ada tiga polsek yang melaksanakan program serbu tersebut. Nah hari ini jadwalnya Polsek Ciwidey untuk membagikan nasi bungkus tersebut,” ungkap Ivan saat ditemui Kontroversiews.com di Mapolsek Ciwidey, Jumat (1/5).
Ivan mengatakan bahwa pembagian nasi bungkus tersebut dilakukan secara door to door sehingga bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran. Selain itu, pihaknya juga akan menyediakan 50 paket sembako yang akan diprioritaskan bagi kalangan jompo yang tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah.
“Teknisnya kita distribusikan melalui bhabinkamtibnas, kemudian bhabinkamtibnaslah yang mendatangj masyarakat yang membutuhkan,” sambung Ivan.
Ivan memastikan pembagian bantuan ini bisa diterima oleh masyarakat, sekalipun masyarakat yang tinggal diwilayah yang cukup jauh, seperti Cipelah dan Rancabali. Kata Ivan, wilayah Cipalah merupakan wilayah yang rawan longsor, berbatasan dengan Cianjur, kemudian jalur yang berkelok diantara satu kampung dengan kampung lainnya, dan jalurnya juga ada yang tidak bisa dilalui oleh roda empat.
“Sekalipun letak geografisnya cukup sulit, kami tetap akan memberikan perhatian,” tegas Ivan.
Polsek Ciwidey sendiri sudah melakukan pembagian bantuan sebanyak tiga kali dimana gelombang pertama, disediakan 60 paket sembako yang sasarannya adalah para DAI Khamtibmas, para ustad dan MUI Desa.
Kemudian program bantuan yang kedua, Polsek Ciwidey menyediakan paket sembako sebanyak 150 paket sembako yang diberikan kepada para tukang ojek pangkalan dan masyarakat jompo. Gelombang ketiga ada 50 paket sembako yang diberikan kepada jompo yang memang terdampak Virus Corona (Covid 19).
“Total sudah ada 260 paket sembako yang dibagikan selama adanya pandemi ini,” ujar Ivan.
Ivan menuturkan bahwa bantuan harus diberikan kepada sasaran yang tepat. Agar dapat bisa membantu masyarakat yang tidak bisa menerima bantuan dari pemerintah, meskipun kondisi masyarakat tersebut, benar-benar terdampak Virus Corona (Covid 19), Ivan mengaku bersama dengan anggotanya, melakukan pengumpulan dana dan sembako seperti beras dan minyak, agar bisa membantu masyarakat, khususnya warga jompo yang tidak mendapatkan bantuan.
“Kita harus berdisiplin dalam melaksanakan SOP Pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid 19), mengurangi kegiatan diluar rumah, memakai masker dan mencuci tangan. Bagi masyarakat yang belum mendapatkan bantuan, mohon bersabar. Mudah-mudahnya kedepannya bantuan kami, bisa menjangkau banyak masyarakat,” pungkas Ivan. (Lily Setiadarma)