Pertandingan Basket NBA Ditunda, Polisi Tembak Mati Pria Kulit Hitam Picu Kerusuhan

oleh
ilustrasi penembakan.

MINNEAPOLIS (Kontroversinews.com) – Sejumlah pertandingan olahraga profesional di Kota Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat, secara efektif ditangguhkan pada Senin (12/4/2021). Penangguhan itu menyusul insiden polisi menembak mati seorang pria kulit hitam berusia 20 tahun di pinggiran Brooklyn Center, yang memicu aksi massa disertai kerusuhan di kota itu.

Minnesota Twins yang berkompetisi di Major League Baseball (MLB); Minnesota Timberwolves di National Basketball Association (NBA), serta; Minnesota Wild di National Hockey League (NHL), semuanya akan bermain di kandang pada Senin. Namun, kerusuhan di Brooklyn Center—yang hanya berjarak belasan km dari Minneapolis—memaksa laga tim-tim tersebut ditunda.

“Untuk menghormati peristiwa tragis yang terjadi kemarin di Brooklyn Center, dan mengikuti detail tambahan dalam situasi yang berkembang ini, Minnesota Twins telah memutuskan bahwa demi kepentingan terbaik para penggemar, staf, pemain, dan komunitas kami, tidak memainkan pertandingan hari ini melawan Boston Red Sox,” ungkap tim bisbol itu dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters, Selasa (13/4/2021) WIB.

Polisi pada Minggu (11/4/2021) lalu menembak mati pria kulit hitam bernama Daunte Wright (20). Dalam sebuah pernyataan, Kepolisian Brooklyn Center mengungkapkan kronologi insiden tersebut. Menurut lembaga itu, polisi awalnya menyuruh pria itu menepikan mobilnya karena pelanggaran lalu lintas sebelum pukul 14.00 Minggu (pukul 01.00 dini hari Senin WIB).

Saat polisi mencoba menangkap Wright, korban masuk kembali ke dalam mobilnya. Seorang petugas lalu menembak pria itu. Mobil Wright sempat melaju beberapa blok sebelum menabrak kendaraan lain, hingga korban tewas di tempat kejadian.

Mengutip dari iNews, kematian Wright memicu aksi protes massa, mirip dengan insiden pembunuhan George Floyd oleh aparat kepolisian di Minneapolis, tahun lalu. Polisi di Brooklyn Center menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan kerumunan massa pendemo. ***AS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *