Penembakan-Pembakaran Sekolah Di Papua Oleh KKB

- Pewarta

Sabtu, 10 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua. (Foto/Istimewa)

Kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua. (Foto/Istimewa)

JAKARTA (Kontroversinews.com) – Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dituding bertanggungjawab atas sejumlah aksi penyerangan terhadap masyarakat sipil yang terjadi di wilayah Kabupaten Puncak, Papua pada Kamis (8/4) kemarin.

Aksi tersebut dilakukan dengan menembak mati seorang guru sekolah dasar (SD) bernama Oktavianus Rayo pada pagi hari sekitar pukul 09.50 WIT. Kemudian, sore harinya KKB diduga membakar tiga sekolah di wilayah yang sama.

Menurut Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Pol Iqbal Alqudussy terduga pelaku sedang dalam perjalanan menuju Ilaga untuk memenuhi undangan dari pimpinan KKB Legakak Telenggen. Dalam perjalanan mereka terdesak dengan kehadiran aparat.

Dia menerangkan bahwa korban ditembak dibagian rusuk kanan hingga mengakibatkan dua luka lubang di tubuhnya. Kala itu, korban sedang menjaga kios.

Korban langsung meninggal dunia setelah ditembak oleh terduga pelaku. Korban lantas dibawa oleh para tokoh agama, guru dan masyarakat sektiar ke Puskesmas Boega. Berdasarkan data kepolisian, terdapat dua korban lain yang selamat dalam insiden itu.

Sore harinya, KKB pimpinan Nau Waker alias Tidak Jadi melakukan aksi pembakaran terhadap tiga bangunan gedung sekolah di Kampung Julukoma, Distrik Boega. Namun demikian, belum diketahui pasti apakah pembakaran itu terkait dengan aksi penembakan di wilayah yang sama itu pagi harinya.

“TNI-Polri akan terus bergerak, segera mungkin untuk mengejar KKB. Di mana TNI-Polri telah berhasil kuasai wilayah Waker di Intan Jaya kemarin,” ucap Iqbal lagi.

Terpisah, Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan bahwa lingkungan sekolah yang dibakar oleh KKB itu sudah tak beroperasi sejak tiga tahun lalu.

Menurutnya, tanah di lingkungan tersebut sempat bersengketa. Pemerintah Daerah pun sempat berupaya memfasilitasi mediasi tersebut namun tak tercapai kesepakatan. Sehingga, aktivitas belajar mengajar tak terlaksana.

“Guru dan tenaga medis harusnya dijaga oleh semua komponen, apalagi tidak banyak yang mau bertugas di kawasan pegunungan yang juga dikenal rawan keamanan,” kata dia dikuti dari Cnn Indonesia.

Namun, belum diketahui pasti penyebab pembakaran itu dilakukan. Dia meminta agar kepolisian dapat mengusut tuntas serentetat aksi yang dilakukan KKB di wilayah tersebut.***AS

Berita Terkait

SPPG Selacau Diminta Tingkatkan Kualitas Usai Insiden Keracunan
Warga Padamenak Geruduk Bale Desa, Desak Kades Mundur Diduga Kasus Asusila
Dana Insentif Stunting Rp5,4 Miliar Diduga Menyimpang, Pendiri KBB Desak Aparat Hukum Turun Tangan
Sekdes Windujaya Diduga Lakukan Pemukulan, Pemuda 17 Tahun Dilaporkan Jadi Korban
Warga Desa Lengkong Gembira, Usaha Bulu Ayam Ciganitri Resmi Dihentikan
Tragedi 28 Agustus, Komite Aksi Kuningan Sebut Gagalnya Kepemimpinan Politik
Obat Daftar G Dijual Bebas di Cilimus: Warga Resah, Hukum Tak Bertaji?
Kodim 0614/Kota Cirebon, Satpol PP, dan Bea Cukai Gelar Operasi Gabungan Pemberantasan Rokok Ilegal

Berita Terkait

Sabtu, 27 September 2025 - 16:54

SPPG Selacau Diminta Tingkatkan Kualitas Usai Insiden Keracunan

Rabu, 24 September 2025 - 07:55

Warga Padamenak Geruduk Bale Desa, Desak Kades Mundur Diduga Kasus Asusila

Sabtu, 20 September 2025 - 01:22

Dana Insentif Stunting Rp5,4 Miliar Diduga Menyimpang, Pendiri KBB Desak Aparat Hukum Turun Tangan

Senin, 15 September 2025 - 17:39

Sekdes Windujaya Diduga Lakukan Pemukulan, Pemuda 17 Tahun Dilaporkan Jadi Korban

Kamis, 4 September 2025 - 19:28

Warga Desa Lengkong Gembira, Usaha Bulu Ayam Ciganitri Resmi Dihentikan

Berita Terbaru

REGIONAL

Proyek Hotmix di RW 05 Desa Pangguh Diduga Bermasalah

Jumat, 3 Okt 2025 - 17:41