BANJARAN ( Kontroversinews ) – Panitia Pemilihan Pergantian Antar Waktu (PAW) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Kiangroke Tahun 2025 pada hari jumat, 3 Januari 2025 yang bertempat di Balai Desa Kiangroke tidak jadi di laksananakan Pemilihan Anggota BPD Masa Bakti 2025-2027 sesuai dengan tahapan dan mekanisme yang sebelumnya telah disepakati bersama.
Dalam pelaksananan pemilihan PAW Anggota BPD yang di ikuti oleh 2 (dua) peserta Calon PAW Anggota BPD diantaranya Kandidat Perwakilan Rw.01 yaitu Asep Arifin dan Kandidat Perwakilan Rw 02 Seftian Wahyu Prabowo yang mana akan di Pilih satu orang dengan perolehan suara terbanyak hasil perhitungan suara. Ketua Panitia Pemilihan PAW itu di batalkan oleh perangkat Desa.
Merasa ada kekecewaan dari masayarakat, acara yang udah di susun dengan sedemikian rupa itu bisa batal dikarenakan di duga ada ikutcampur dari pemerintahan Desa, yang seolah olah inter pensi kepada panitia peyelenggara dan salah satu tokoh masayarakat ketua RW 02 sangat dikenal dengan bapa iwan, angkat bicara ,”kenapa dan apah seorang kepala desa di duga ikut campur harus seperti ini dan itu, sedangkan dalam kesepakatan pemilihan udah diserahkan kepada panitia penyelenggara, tetapi pemerintahan Desa malah mengatur ngatur ada apakah dengan ikut campurnya pemerintah desa ? .” Ujarnya tokoh masyarakat
Udah jelas pembentukan panitia pada hari kamis tanggal 19 Desember 2024 lalu, calonpun dari dua rukun warga pun udah ada itu hasil seleksi oleh panitia yang benar benar memenuhi sarat dan ketentuan oleh panitia penyelenggara.” Ungkapnya
Bahkan calaon dan para ketua RT pun ber bondong bondong mendatangi kantor Desa ,dan antusias tokoh masyarakat,tokoh agama, tokoh kepemudaan para ketua RT dan RW yang mana akan di adakan pemilihan secara terbuka pada hari jumat jam 20:00 Wib.
“Salah satu kandidat pun dengan merasa kesal acara tersebut di batalkan, yang menjadi kesal kenapa tidak ada pemberitauan sebelumnya, jadi ada apah semua ini ? dan tidak punya ketegasan dan tidak fropesional seorang panitia.”Menurut salahsatu kandidat dengan merasa kesal.” Kami akan mengadukan hal ini kepada kecamatan, seolah olah di duga ada indikasi permainan kepala Desa yang kurang serek dengan para calon kandidat hasil seleksi panitia pemilihan.” ungkapnya kepada awak media.
Bersambung