7 Hari Pencarian, Pelajar Tenggelam di Pantai Karapyak ditemukan Tewas

- Pewarta

Sabtu, 6 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ilustrasi pelajar tenggelam di Pantai Karapyak Pangandaran pada Minggu (31/10/2021) akhirnya ditemukan pada Sabtu (06/11/21).

ilustrasi pelajar tenggelam di Pantai Karapyak Pangandaran pada Minggu (31/10/2021) akhirnya ditemukan pada Sabtu (06/11/21).

PANGANDARAN Kontroversinews.com Pelajar asal Kota Banjar yang dilaporkan hilang terseret ombak di Pantai Karapyak Pangandaran pada Minggu (31/10/2021) lalu, ditemukan tewas, Sabtu (6/11/2021) pukul 08.00 WIB.

Korban bernama Muhamad Usamah Salahudin (13) ditemukan tim SAR terapung di pinggir pantai dan terombang-ambing ke tepian sekitar.

Saat dievakuasi, kondisi jenazah korban sudah dalam keadaan rusak pada beberapa bagian tubuhnya. Hal itu karena korban tenggelam hampir satu pekan. Korban dapat dikenali pihak keluarga dari celana yang dikenakan korban.

Serda Endang Sahrirusi, anggota Pos TNI AL Pangandaran yang ikut dalam tim SAR mengatakan, jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas Kalipucang untuk visum. Selanjutnya jasad korban akan diserahkan kepada pihak keluarga. “Langsung dibawa ke Puskesmas Kalipucang,” kata Endang.

Penemuan jenazah korban ini seakan menjawab kegigihan keluarga korban yang tak beranjak pulang dari pantai Karapyak sejak kecelakaan itu terjadi. Keluarga korban bertahan menanti proses pencarian di tepi pantai, sejak hari Minggu lalu.

Baru di hari ke tujuh atau di hari terakhir upaya pencarian, penantian keluarga korban akhirnya terjawab.

“Kami akan menunggu, sampai 7 hari setelah kejadian, sampai proses pencarian dihentikan,” kata Adi Hadiyanto (39) bapak korban, Kamis (4/11/2021).

Sebelumnya diketahui peristiwa tenggelamnya korban saat korban bersama seorang sepupunya sedang asyik memungut kelomang dan kerang di hamparan karang yang agak surut. Namun sebelum kejadian aktivitas anaknya luput dari pantauan.

“Saya sedang mengantar ibu saya ke jamban, tahu-tahu ada kabar anak saya tenggelam. Kan waktu itu saya sekeluarga berwisata ke sini,” kata guru madrasah itu.

Selama 7 hari berharap dan bertahan di tepi pantai menanti kabar dari tim SAR, Adi dan keluarganya ditemani oleh tim psikososial Tagana Kabupaten Pangandaran. Tim ini memberikan pendampingan kepada keluarga korban.*

Berita Terkait

Lembaga Pemantau Korupsi Nasional ( LPKN) akan Laporkan Oknum Guru Dan OPS Terkait Rangkap Jabatan Di Sekolah Dasar Negri Di Kecamatan DayeuhKolot
MUI Minta Usulan Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia Dikaji Ulang
Menhub Mudik Lebaran ke Pendopo, Bahas Kemajuan untuk Kuningan
Kapolres Imbau Wisatawan hati-hati Saat Berkendara di Kawasan Dieng
Danrem 043/Gatam Tegaskan Proses Hukum Dilakukan Sesuai Aturan 
Menggunakan APBD Kota Cirebon Dengan Sebutan Bosda, Buku LKS 2 Semester CV Pabelan Group Kuasai Pangsa Pasar Sekolah Dasar Se-Kota Cirebon
BRAWIJAYA CIREBON F.C Lolos ke Perempat Final Ngabuburit Cup 2025 Lewat Gol Spektakuler, Babet : Hadiah Ulang Tahun Ibu Pembina
Hj Tia Fitriani Serap Aspirasi Melalui Reses Masa sidang II dan Masa Reses II Tahun 2024/2025

Berita Terkait

Jumat, 9 Mei 2025 - 12:47

Lembaga Pemantau Korupsi Nasional ( LPKN) akan Laporkan Oknum Guru Dan OPS Terkait Rangkap Jabatan Di Sekolah Dasar Negri Di Kecamatan DayeuhKolot

Senin, 14 April 2025 - 16:08

MUI Minta Usulan Evakuasi Warga Palestina ke Indonesia Dikaji Ulang

Sabtu, 5 April 2025 - 15:53

Menhub Mudik Lebaran ke Pendopo, Bahas Kemajuan untuk Kuningan

Rabu, 2 April 2025 - 12:57

Kapolres Imbau Wisatawan hati-hati Saat Berkendara di Kawasan Dieng

Selasa, 18 Maret 2025 - 11:26

Danrem 043/Gatam Tegaskan Proses Hukum Dilakukan Sesuai Aturan 

Berita Terbaru

Nasional

Kasus Kredit KUR BRI di Kuningan Berpotensi “Fraud”

Jumat, 27 Jun 2025 - 20:31