Pasangan “Marguna” Jelaskan Program untuk Pertanian, Warga dari 4 Desa Mendukung

oleh
oleh

Samosir | Kontroversinews.-Puluhan warga dari 4 Desa se kecamatan Pangururan mendukung program pertanian yang disampaikan pasangan calon bupati dan wakil bupati Samosir Marhuale Simbolon dan Guntur Sinaga. Masyarakat 4 Desa tersebut adalah Desa Parlondut, Parhorasan, Lumban Suhi suhi dan Siating-ating.

Marhuale Simbiolon mengatakan alat mesin pertanian (Alsinta) yang dibagikan kepada kelompok tani selama ini bersumber dari Kementerian Pertanian bukan dari dana APBD Samosir.

Jika ada kelompok atau orang tertentu mengklaim bahwa bantuan alat pertanian yang diberikan ke petani karena kebaikan bupati, Marhuale bilang, pernyataan itu serampangan dan menyesatkan.

“Masyarakat (petani) harus cerdas memahami alat mesin pertanian begitu juga dengan program yang lainnya,” katanya di desa Parlondut, Selasa 17 Maret 2020.

Bila diberi kesempatan memimpin kabupaten Samosir, maka dana sebanyak Rp 150 miliar dari APBD ujar Marhuale akan dialokasikan ke sektor pertanian. Hal itu dilakukan agar petani mendapatkan manfaatnya sebagai hak rakyat

Untuk itu, Marhuale yang didampingi wakilnya,Guntur Sinaga mengimbau masyarakat agar lebih cermat dan menolak segala bentuk pembodohan.

Dijelaskannya, program pariwisata yang diprioritaskan pemerintah daerah saat ini hanya menguntungkan seseorang atau kelompok yang dinilainya tidak berdampak pada peningkatkan kelangsungan hidup masyarakat petani itu sendiri.

Dalam hal memilih pemimpin (bupati) karena disuap pake uang, Marhuale berharap, masyarakat menolaknya. Sebab, memilih karena uang membuat masyarakat tidak kritis atas kebijakan yang dibuat bupati ke depannya.

Warga dari 4 desa saat mendengarkan pemaparan visi misi pasangan “Marguna”. Foto. Manru

Dalam dialog yang harmonis, warga Parlondut menyatakan, penghasilan mereka dalam tiga tahun terakhir jauh dari yang diharapkan. Itu terjadi karena stok air tidak mencukupi mengairi tanaman. Begitu juga dengan adanya zat besi yang mengancam kesuburan lahan pertanian itu sendiri. “Contohnya, ada cacing tanah yang sudah tidak ada lagi kita jumpai dan itulah yang menandakan adanya zat besi tersebut,” imbuh warga.

Merespons keluhan petani, Marhuale berjanji akan membangun rumah kompos di setiap desa agar masyarakat mengurangi pupuk bahan kimia. Selanjutnya, dia juga mengatakan pengadaan 1000 unit jetor dengan dana 27 miliar.

Tak ketinggalan, Marhuale juga menyinggung perlunya bibit pertanian yang unggul, tali air pertanian, kapal ambulans dari seberang Pulau Samosir, alat berat di masing masing kecamatan.

“Ada 3 unit alat berat di setiap
kecamatan guna menunjang pembangunan akses jalan usaha tani (JUT). Maupun untuk kegiatan yang lain. Itu semua akan saya buat dalam program tuntas,” papar Marhuale.(PS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *